Sunday, September 8, 2013

Hidup Dalam Persepsi Cinta yang Berbeda

Seseorang datang dengan nama cinta, meminta untuk menciptakan suatu hubungan dengan dasar cinta karena dikhianati oleh cinta yang lain. Mereka semua berjalan dengan mengikuti kehendak hati mereka dengan dalih mencari cinta untuk mendapatkan cinta yang baru. Mereka memiliki persepsi cinta yang berbeda dan cara hidup cinta yang berbeda pula. Melakukan segala hal yang mereka inginkan atas nama cinta dan juga menyesal juga karena cinta. Memang berat sebagai seseorang yang tak tahu apa itu cinta dan mencoba mengerti bagaimana cinta yang dimaksud oleh penjelajah cinta, karena mereka memiliki pengertian tentang cinta dengan pandangan yang berbeda.

Mereka berfikir bahwa untuk membuktikan bahwa mereka mencintai sesuatu atau seseorang harus melalui jalan memiliki sesuatu tersebut dan bahkan Mario Teguh berpendapat sama tentang hal itu yaitu "kalau cinta harus memiliki".


Saya punya cerita yang persis sana mengadopsi persepsi cinta dari Mario Teguh. Salah seorang teman saya pernah menyatakan cinta kepada seorang gadis dengan memberikan sebuah boneka. Terang saja gadis tersebut menerima boneka tersebut. Selang beberapa hari terdengar berita bahwa gadis tersebut menjalin sebuah hubungan dengan orang lain. Tak tahu apa yang terjadi, teman saya langsung terbakar api cemburu dan mendatangi gadis tersebut untuk meminta kembali apa yang telah ia berikan atau gadis tersebut harus membakar boneka yang telah teman saya berikan. Itulah yang terjadi ketika cinta harus memiliki. Kata "harus" menciptakan ekspektasi yang besar terhadap cinta dan kadang akan melakukan apapun jika tidak mendapatkannya.


Tapi penulis memiliki pandangan cinta yang berbeda dari semua yang mereka katakan tentang cinta. Cara mengenal cinta yang tidak sama dengan orang kebanyakan dan mungkin terdengar aneh. Cinta yang tidak harus memiliki dan merasa senang dengan melihat kehadirannya, bersyukur bisa mendengar suaranya, malu bila bertatapan dengannya dan tak sanggup apabila harus berdiri lama di hadapannya. Mungkin bagi kebanyakan orang tidak gentle bagi seseorang lelaki untuk memiliki rasa seperti ini, tapi tidak dapat dipungkiri, itulah yang penulis rasakan.

Penulis tidak pernah berfikir meminta orang yang penulis cintai untuk harus menerima cinta yang penulis punya. Kehadiran dan senyumnya saja sudah cukup :) Jikapun harus memiliki, penulis akan mencoba untuk memilikinya setelah penulis berhasil nanti, bisa membiayainya, bisa menjadi sandaran baginya. Penulis berfikir jika hanya memikirkan tentang cinta yang penulis punya, sama halnya dengan penulis mengabaikan orang yang menunggu penulis di masa depan untuk menjalin cinta yang diridhai-Nya. Bukannya panulis tidak berusaha, mungkin dengan belajar giatlah penulis berusaha untuk dia yang menunggu di masa depan. Penulis ingin membahagiakan dia. Dia yang akan bersama penulis dan diridhai Allah kelak.

Saat ini penulis lebih fokus untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ini penting karena lelaki yang baik diperuntukkan untuk wanita yang baik pula (An-nur : 26). Dan juga Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah (Al-Baqarah : 165).

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik :)
Amiin 

Saturday, August 17, 2013

Makna Kemerdekaan Bagiku

Sudah 68 tahun Indonesia merdeka, tapi saya merasa ini bukan kemerdekaan sebenarnya. Indonesia tidak benar-benar merdeka dalam membangun perekonomian yang mandiri, ketegasan yang mandiri, kebijakan yang mandiri dan kesatuan yang mandiri. Saya cukup geram dengan berbagai kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat dalam negeri, apalagi didominasi oleh partai demokr*t, memang sebenarnya demokr*t tidak bersalah, tapi jajaran oknum yang ada di tubuh Demokrat membuat nama Demokrat tercoreng.

50 tahun yang lalu Bung Karno dengan tegas mengatakan pada investor yang berniat membantu Indonesia dengan ucapan "Go to hell with your aid!!!" (persetan dengan bantuanmu!!). Setelah Bung Karno tidak ada lagi, presiden Soeharto hingga presiden saat ini dengan mudahnya menerima bantuan asing bahkan dengan persyaratan yang mencekik Indonesia. Kita bisa dibayangkan saat ini hutang Indonesia karena menerima bantuan asing hampir mencapai 2000 triliun dengan bunga yang mencekik tiap tahunnya.

Apakah Indonesia terlalu bodoh sehingga tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri? 
Apakah tak ada rakyat Indonesia yang bisa mengelola kekayaan Alam Indonesia sehingga harus menyerahkannya kepada asing?

Sungguh suatu ironi dan kebodohan yang terjadi di depan kita dan hal tersebut dipertontonkan di muka publik. Sebagai rakyat Indonesia, hati saya teriris. Sangat teriris terlebih dengan pejabat yang mau saja disuap oleh perusahaan asing yang tetap dan masih beroperasi di Indonesia. Dimana otak kalian?!!!!
Menjual bangsa sendiri demi kepentingan asing. Sama halnya kalian membunuh rakyat Indonesia secara perlahan. Kita bisa lihat apa yang terjadi di Freeport sungguh gila dan Pemerintah masih bisa tersenyum bahkan tertawa dengan kebodohan yang diperlihatkan di mata publik. Sungguh tidak masuk akal, bagi hasil untuk Indonesia hanya 1%. Gila ga tuh?

Terang saja saya katakan, lagi lagi keterkaitan partai penguasa terhadap kasus penyuapan yang terjadi baru-baru ini. Inikah Indonesia? Mau jadi apa bangsa kita jika kita dipimpin oleh orang-orang seperti ini. Saya teringat dengan salah satu tulisan cendikiawan Riau yaitu Tabrani Rab. Beliau mengatakan dalam sebuah artikel bahwa jika seekor ikan mati, yang pertama kali busuk dan berulat adalah kepalanya dan baru nanti kemudian diikuti oleh bagian tubuhnya. Beliau kemudian menjelaskan bahwa suatu negara atau pemerintahan itu tergantung dari pada kepala atau piminannya. Jika pimpinannya rusak, maka rusaklah bawahannya dan rusak jugalah negara tersebut.

Saya merasa otak kita memang telah dicuci dengan keadaan dan kelemahan yang kita miliki. Saya sempat bertanya kepada salah seorang yang berkerja di Chevron Riau tentang perusahaan Chevron itu sendiri. Dia mengatakan dengan tegas bahwa "Mana bisa orang Riau mengelola minyak!!!". "Ngapain juga anak UNRI itu demo depan Chevron kayak ga ada kerjaan aja". Sepintas saya setuju, tapi ada beberapa hal yang harus digaris bawahi. Jika bandingan pengelolaan minyak adalah Amerika, tentu Riau kalah jauh, apalagi jika berbicara masalah tegnologi dan jumlah produksi yang bisa dihasilkan. Tetapi yang saya ingin tekankan disini adalah masalah ketransparansian pembagian hasil minyak Riau. Dalam koran harian Riau Pos yang saya baca tahun lalu disebutkan "Rakyat Riau Tidak Tahu Berapa Penghasilan Minyak Riau". Lho kok? Ini memang benar-benar hal yang aneh, sehingga tidak heran jika muncul gerakan Riau Merdeka yang dulu pernah dipelopori oleh Tabrani Rab. Haruskah kita hanya diam saja terhadap pembodohan yang terjadi di depan mata kita dan membiarkan mereka mengelola semua kekayaan Indonesia. Bahkan untuk garam saja, kita juga masih impor dari Singapur. What the..!!! Apakah kekayaan laut Indonesia belum cukup untuk memenuhi kebutuhan garam Indonesia?

Dalam acara metro tv baru baru ini, salah seorang nara sumber menyebutkan bahwa alat ukur dari kemerdekaan adalah kesejahteraan. Kita boleh merdeka secara fisik, tapi secara batin Indonesia masih terjajah dalam berbagai aspek ekonomi, sosial, dan bahkan politik. Bisa kita lihat contohnya ketika Presiden Iran meminta bantuan kepada Indonesia untuk memberikan lampu hijau berkaitan dengan nuklir untuk negaranya. Jelas tampak ketika itu Presiden kita menyambut baik niat Iran karena bertujuan untuk damai, tapi hanya berselang beberapa waktu keputusan Indonesia berubah malah mendukung Amerika yang  dulu menyerang Iraq dengan alasan keberadaan senjata pemusnah masal dan sampai hari ini tidak terbukti. Jutaan nyawa telah melayang karena perang dan sampai hari ini Amerika masih memproduksi berbagai macam senjata dan mengklaim dirinya sebagai Polisi Dunia. Kejamnya dunia...

Maka oleh karena itu saya menghimbau bagi kita generasi muda sebagai agen perubahan (Agent of Change), saatnya kita merobah ketidak adilan ini. Sebagai pemuda, kita memilki peran penting bagai negara kita. Adanya persatuan bangsa, tanah air dan bahasa diciptakan oleh pemuda melalui sumpah pemuda, terjadinya proklamasi pada tanggal 17 Agustus setelah peristiwa rengas dengklok dilakukan oleh pemuda, pemberhentian rezim Suharto yang berkuasa selama 32 tahun dilakukan oleh pemuda. Ini merupakan catatan penting bagi kita untuk memupuk semangat generasi muda untuk merubah bangsa kita kearah yang lebih baik. Pemuda!!! Jadilah Pelopor bukan Pengekor!!!

Merdeka !!!
Merdeka !!!


Semoga artikel saya ini memberi manfaat yang baik bagi saya selaku Admin blog ini dan juga bagi pembaca, agar semangat juang pemuda semakin, selalu dan akan terus berkorbar untuk Indonesia yang lebih baik. Wasallam :)

Sumber:
http://forum.detik.com/freeport-kita-dapat-berapa-t206755.html

Saturday, August 10, 2013

Atasi Problematika Listrik Anda dengan TRIDINAMIKA

Tridinamika Blog Kontes 2013Admin cukup jengkel dengan masalah listrik yang terus terjadi di Indonesia ini. PC admin terkadang mengalami troubleshooting ketika listrik harus mati secara mendadak baik melalui pemadaman listrik maupun turunnya spanning. Yang lebih parahnya lagi adalah alat-alat elektronik yang lain suka kegirangan untuk berhenti kerja kalau sudah terjadi pemadaman listrik. Jika lama-lama seperti ini berapa banyak biaya yang harus Admin keluarkan untuk memperbaiki semua alat-alat tersebut. Apakah bisa Admin menuntut PLN sebagai korban atas ketidaknyamanan terhadap layanan konsumen? karena pemadaman listrik berdampak pada kerusakan alat elektronik yang Admin miliki.

Memang pentingnya listrik dalam kehidupan  tidak bisa kita pungkiri karena kebutuhan masyarakat terhadap listrik bukan lagi merupakan kebutuhan sekunder, tapi sudah merupakan kebutuhan primer yang selama 24 jam kita membutuhkannya. Segala sesuatunya memerlukan listrik bahkan nanti Dahlan Iskan juga akan meluncurkan mobil listrik yang juga mempengaruhi tingkat kebutuhan listrik Indonesia tentunya. Dengan terjadinya hal tersebut tidak heran apabila penurunan tegangan (voltage collapse) terjadi di Indonesia, karena semua kalangan membutuhkan listrik dan pembangkit listrik yang ada sama sekali tidak sebanding dengan peningkatan konsumsi listrik yang berujung pada pemadaman bergilir.

Kita bisa lihat bagaimana sejarah pelistrikan di Indonesia. Mulai dari zaman Belanda hingga sekarang, tidak begitu banyak bendungan dan pembangkit yang dibangun. Seharusnya pemerintah tanggap akan hal ini. Sedangkan jumlah penduduk terus bertambah dan kebutuhan akan listrik juga bertambah begitu pesat tapi perkembangan listrik di Indonesia tidak bisa memacu perkembangan kebutuhan listrik di Indonesia. Admin sungguh iri terhadap negara tetangga seperti Singapur yang hampir tidak mengalami pemadaman listrik sama sekali. Admin sempat menanyakan pada teman Admin yang berdomisili di Singapur tantang bagaimana masalah pemadaman listrik di Singapur dan dia dengan enteng menyebutkan bahwa selama dia tinggal di Singapur dari kecil hingga sekarang hanya 1 kali mengalami pemadaman listrik, dan itu pun hanya berlangsung selama 5 menit. Dia menjelaskan kembali bahwa dalam 5 menit ketika itu, banyak orang yang merasa bahwa itu adalah hari kiamat, karena kejadian seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. 

Namun pemadaman listrik yang sering terjadi di Indonesia ini, yang dianggap seperti kiamat bagi Singapur, dirasakan hampir setiap hari akhir-akhir ini oleh warga negara Indonesia khususnya Admin yang berdomisili di Pekanbaru. Tentunya hal ini harus diatasi dengan solusi yang tepat. Jika hanya menyalahkan pemerintah tentu tidak akan ada gunanya, oleh karena itu, solusi dini yang paling logis yang bisa kita lakukan adalah memulai sesuatu dari diri kita sendiri yaitu dengan cara menghemat pemakaian listrik kita. Dalam hal ini, Admin menyarankan untuk menggunakan jasa alat ukur dan instrumentasi TRIDINAMIKA. Kenapa TRIDINAMIKA? Karena TRIDINAMIKA merupakan perusahaan terdepan di Indonesia dalam menangani problematika pelistrikan di Indonesia yang dibantu oleh tenaga ahli yang handal daam bidangnya dan TRIDINAMIKA juga telah memenuhi syarat dari konsep Pembangunan Berkelanjutan (Suitainable Development) yang telah di-implementasikan di dunia Internasional, dalam hal ini TRIDINAMIKA bisa memberikan solusi untuk saat ini dan juga sekaligus memberikan solusi untuk program jangka panjang atau dengan kata lain TRIDINAMIKA tidak hanya memperhatikan bagaimana pemanfaatan listrik (Power Management) itu sendiri tetapi juga memperhatikan bagaimana keselamatan lingkungan manusianya (Human Safety Environment Clinic). Hal ini merupakan hal yang harus kita perhatikan dan ini merupakan program jangka panjang yang berguna, bukan hanya untuk kita tetapi juga berguna untuk generasi penerus kita.

Sebelum hal buruk terjadi, tentunya perlu bagi kita untuk melakukan tindakan preventif yang bisa kita dapatkan dari Tridinamika. Dalam hal ini anda tidak perlu memikirkan tentang kualitas sumberdaya manusianya (Human Resources Quality) atau masalah tegnologi yang digunakan, karena Tridinamika telah diakui sebagai ahli dalam jasa pengukuran (Measuring Service) dan pemasok instrument ukur di Indonesia.

Manfaat Teknis yang akan anda peroleh adalah:
  • Berkurangnya resiko kebakaran akibat hubung pendek listrik 
  • Membantu pengguna dalam melakukan pencegahan penyebaran polusi jaringan listrik
  • Penambahan lifetime dan reliabilitas peralatan 
  • Pengguna dapat secepatnya menentukan penyebab terjadinya kerusakan, apakah dari kualitas powerline ataukah dari gejala mekanis
  • Mengurangi resiko terjadinya premature downtime (kerusakan dini) pada berbagai komponen elektrik. 
  • Pengguna dapat secepat mungkin menentukan solusi yang paling tepat untuk menanggulangi permasalahan powerline quality
  • Membantu anda dalam melakukan pencegahan penyebaran polusi jaringan listrik
  • Anda dapat secepat mungkin menentukan solusi yang paling tepat untuk menanggulangi permasalahan powerline quality
  • Penambahan lifetime dan reliabilitas peralatan yang berbasis komputer
  • Membantu pengguna dalam melakukan managemen pembebanan
  • Membantu anda dalam melakukan management pembebanan

Manfaat Non Teknis yang akan anda peroleh adalah:
  • Penurunan kualitas produksi yang berlebih dapat dihindari
  • Penghematan biaya maintenance mesin-mesin produksi hingga ratusan juta rupiah tiap tahunnya.
  • Penghematan energy yang signifikan (energy saving)
  • Langkah awal dalam tahapan audit energi telah terpenuhi

Untuk mendapatkan segala layanan diatas anda bisa menggunakan jasa dari TRIDINAMIKA yang selalu siap sedia memberikan pelayanannya berupa jasa pengukuran (measuring service) dan juga menawarkan produk-produk instrumen pengukuran listrik dari seluruh dunia yang mana hal ini sesuai dengan visi TRIDINAMIKA itu sendiri yaitu "Be a center of instrument that provide many brands and products from all around the world of the test and measuring instrument". Dalam membantu kinerja TRIDINAMIKA dalam melayani anda, TRIDINAMIKA juga dilengkapi dengan berbagai macam instrument ukur digital yang oke punya. Anda bisa melihat berbagai macam instrumen pengukuran dari TRIDINAMIKA disini lengkap dengan spesifikasi, keakurasian, keistimewaan alat dan juga kegunaannya.

TRIDINAMIKA memilki berbagai macam alat ukur yang lengkap dalam masalah pengukuran, analisa dan memberikan solusi yang tepat untuk listrik anda. Anda tidak perlu bingung akan hal itu. Biarkan TRIDINAMIKA mengatasi semua masalah kelistrikan perusahaan, kantor dan rumah anda. Mari atasi semua itu bersama partner yang tepat dalam membina lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.

Dua jenis produk yang tidak kalah terkenal dari TRIDINAMIKA adalah produk yang berasal dari pengembang AGILENT Technologies dan FLUKE. AGILENT Technologies atau lebih dikenal dengan Agilent adalah perusahaan yang berkedudukan di California, Amerika yang sengaja mendesain mengembangkan dan memproduksi instrument pengukuran elektronik dan bio-analistis untuk membantu perusahaan lainnya dalam mencapai performa terbaiknya baik dalam segi efesiensi energi, produktifitas dan kenyamanan lingkungan kerja.

Sebagaimana yang kita ketahui, Fluke dikenal sebagai pengembang Intrenasional yang sengaja mendedikasikan produk-produknya untuk kepentingan perusahaan yang akan beranjak menuju taraf internasional dan mendapat sertifikat ISO sebagai pijakan pertama mereka untuk Go International. Pelayanan mereka meliputi test, pengukuran dan kalibrasi peralatan secara berkesinambungan dan keakuratan yang tidak perlu diragukan.


PT. TRIDINAMIKA JAYA INSTRUMENT 
Jalan Boulevard Raya Blok BA3 No.15 Gading Serpong
Tangerang 15810, Jakarta, Indonesia
Phone : 62-21-546 7617, 5467618, 5421 2399, 5421 2402
Fax : 62-21-546 7617
Email : tridi@tridinamika.com

Sengaja Admin memposting masalah ini selain berkaitan dengan lomba, tulisan ini juga ditujukan kepada jajaran pemerintah sebagai kritik guna memperbaiki dan membangun pelistrikan di Indonesia, dan juga menginformasikan kepada pembaca dan khususnya diri Admin sendiri untuk lebih tanggap akan masalah penghematan listrik, karena Admin menyadari bahwa kita harus melakukan hal ini bersama-sama baik pemerintah maupun rakyatnya. Mungkin menghemat listrik merupakan hal kecil, tetapi jika kita lakukan bersama-sama akan menjadi sesuatu yang besar untuk kepentingan kita bersama. Mari berhemat :) Untukmu, Untukku dan Untuk Indonesia.


Sumber:
Okezone.com (Dosen Beri Solusi Pemadaman Bergilir)
Okezone.com (Pemadaman Listrik di Pekanbaru, Riau)
PLN.co.id (Elektronik Rusak karena Pemadaman)
En.wikipedia.org (Pembangunan Berkelanjutan)
Tridinamika.com (Jasa Pengukuran Tridinamika)
AGILENT Technologies (Perusahaan)
Fluke (Fluke Company)

Saturday, August 3, 2013

Bersih Pekanbaru, Kota Ku, Kotamu dan Kota Kita

Pada tanggal 01 Agustus 2013, Admin diajak untuk buka bersama oleh organisasi PCMI Riau di Mesjid Nurul Huda kecamatan sail yang juga mengundang wakil Wali kota Pekanbaru yaitu Pak Ayat dalam acara Donor Mukena dan Santunan terhadap anak yatim. Acara tersebut terselenggara dengan cukup baik, hanya saja Admin agak segan karena kedatangan Admin ketika itu tidak banyak membantu dan ada bahkan beberapa panitia yang tidak mendapatkan nasi. Hal ini cukup membuat Admin merasa seolah membebani mereka :) (maaf ya...) itu hanya gambaran singkat tentang bagaimana keadaan yang Admin rasakan saat itu. Kali ini Admin akan membahas tentang bagaimana masalah kebersihan dari Pekanbaru itu sendiri.

Selang dalam acara tersebut, Pak Ayat dipersilakan untuk memberi semacam tausiah dan kata sambutan sebagai perwakilan dari pihak pemerintah. Di salah satu sambutan yang beliau berikan, Pak Ayat mengatakan bagaimana rapat yang ia jalani dengan jajaran nya tentang bagaimana kebersihan Pekanbaru. Beliau menyatakan bagaimana keadaan Pekanbaru ketika hujan datang dan banyak selokan yang tersumbat dikarenakan sampah. Banyak masyarakat yang belum sadar bagaimana dampak sampah terhadap kota kita.

Terkesima dengan paparan tersebut, Admin berfikir sejenak bagaimana kebiasaan membuang sampah yang dilakukan masyarakat Pekanbaru. Admin juga teringat beberapa pengalaman Admin yang juga pernah membuang sampah sembarangan. Hal ini membuat Admin berfikir kembali tentang hal ini, dan Admin coba untuk membandingkan hal ini dengan kebiasaan masyarakat Jepang yang tidak membuang sampah sembarangan. Pengalaman Admin ketika di Jepang menunjukkan memang benar adanya bahwa realita membuang sampah di Jepang sangat jauh dari apa yang masyarakat Pekanbaru lakukan. Admin mulai menarik kesimpulan bahwa apa yang dikatakan oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru ada benarnya tapi, disisi lain ada beberapa poin yang tidak dapat diterima.

Kebiasaan masyarakat Pekanbaru membuang sampah sembarangan juga tidak lepas dari peran Pemerintah kota Pekanbaru itu sendiri. Kita bisa lihat aksesibilitas tong sampah yang ada di Pekanbaru sangat kurang sehingga tidak  heran hal ini membuat masyarakat terbiasa untuk membuang sampah. Pengalaman Admin ketika ingin membuang sampah, bahkan di beberapa tempat umum, tong sampah pun tidak tersedia. Seharusnya hal ini menjadi kewajiban bagi sebuah pemerintah yang mendapat pajak dari rakyat untuk menyediakan tong sampah pada tempat yang semestinya. Bukan itu saja, bahkan pengelolaan sampah di Pekanbaru juga masih belum memadai. Akses yang kurang dan pengelolaan yang tidak memadai, lengkap lah dinamika masalah sampah di Pekanbaru.

Merupakan poin plus bagi Pekanbaru melakukan pengklasifikasian atau pengelompokan sampah antara sampah organik dan non organik, hanya saja tetap hal ini masih belum begitu efektif karena masih banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan mana sampah yang organik dan mana yang non organik. Bahkan pada saat sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam mobil pengangkut sampah, petugas kebersihan tampak menyatukan semua sampah baik itu organik dan non organik dalam satu tempat. Masih banyak PR yang harus dikerjakan Pemerintah Pekanbaru itu sendiri dan saya tentu saja kita semua akan tetap mengawal bagaimana jalannya sistem dan tata pemerintahan Pekanbaru untuk menjadi kota yang lebih baik.

Juga berbicara masalah banjir, hal ini bukan semata-mata karena sampah. Admin juga berbicara kepada engineer dan melihat langsung bagaimana keadaan Pekanbaru ketika terjadinya banjir. Dalam hal ini yang terjadi adalah ketika hujan lebat, saluran menuju drainase tidak dapat menampung volume air yang begitu besar. Padahal drainase belum penuh tapi, air hujan seakan harus mengantri lama untuk mencapai drainase. Seharusnya hal ini bisa diantisipasi dengan menggunakan estimasi skala maksimum untuk mencegah hujan yang sangat lebat dan menghindari dan mengurangi dampak banjir. Pekanbaru adalah kota yang sedang berkembang dan Admin yakin lambat laun Pekanbaru akan merasakan permasalahan yang dialami seperti Jakarta yaitu kurangnya daerah resapan karena trerjadinya pembangunan disana sini. Penghijauan daerah sebayak 30% sebagaimana kesepakatan protokol kyoto perlu dilakukan. Ini merupakan hal yang perlu dan harus diperhatikan dan diantisipasi. Sehingga kota kita menjadi seimbang dalam hal penghijauan dan keberadaan pembangunan.

Dalam hal ini Admin juga tidak menafikan bahwa memang Pekanbaru dinobatkan selama 7 kali berturut-turut menjadi kota ter bersih di Indonesia dengan diraihnya piala Adipura, tapi tentu saja masih ada hal yang harus kita benahi. Kritik yang Admin lakukan adalah salah satu kontrol yang dilakukan agar terciptanya Pekanbaru yang kita impikan. Admin juga menginginkan Pekanbaru sejajar dengan kota-kota hebat yang ada di luar negeri. Ini bukan hal yang mustahil dan sangat mungkin bagi kita untuk melakukannya. 

Admin juga melihat bahwa visi Riau pada tahun 2020 mendatang adalah "Terwujudnya Provinsi Riau Sebagai Pusat Perekonomian Dan Kebudayaan Melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Sejahtera Lahir Dan Bathin, Di Asia Tenggara Tahun 2002”. Kita bisa melihat bagaimana bagusnya cita-cita Riau khususnya Pekanbaru ingin menjadi Pusat perekonomian dan Pusat Kebudayaan Melayu dia Asia Tenggara, tapi sekali lagi, hal untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus menerapkan standar internasional bagi kota kita dan tentu saja standar kebersihan juga stadar internasional.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pekanbaru, Riau adalah kota melayu dan melayu erat kaitannya dengan kota madani yang dikaitkan dengan Islam. Dalam Islam kebersihan adalah tolak ukur pertama dalam segala keadaan, apalagi dalam hal beribadah. Tidaklah heran apabila dalam pembahasan kitab fiqih, kebersihan dibahas pada bab pertama dalam kitab. Ini menunjukkan betapa pentingnya kebersihan.

Semoga hal ini bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Pekanbaru dan bisa direalisasikan dengan baik. Ini hanya merupakan satu dari sekian banyak kritik yang berguna untuk membangun kota kita, kotamu dan kotaku kota Pekanbaru.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa :)

by. Cyberstudents Pekanbaru 

Tuesday, July 30, 2013

Syair Abu Nawas "Aku Tak Pantas Masuk Surga"

Admin masih teringat ketika pertama kali masuk salah satu pesantren yang ada di Pekanbaru yaitu Pondok Pesantren Almunawwarah selama 4 tahun untuk jenjang SMP. Ketika itu guru Admin yang bernama Ustadz Jaylani mengajarkan Admin beberapa syair Abu Nawas yang sangat populer dan kami menyanyikannya bersama-sama. Syair ini bercerita bagaimana seorang Abu Nawas yang sadar akan dosa-dosanya begitu banyak yang bagaikan butiran pasir di pantai. Bahkan saking banyaknya dosa Abu Nawas, Ia menyatakan bahwa Ia tidak pantas masuk surga. Marilah kita renungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan dan bertaubat dengan hati yang ikhlas dan tenang. :)


v     إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً    
                وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
v     فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ     
               فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
v     ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ    
                فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
v     وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ  
                   وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
v     إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ         
           مُقِرًّا  بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
v     وَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ              
                 فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ

§       Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga 
o       tapi aku tidak kuat dalam neraka.

§        Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku

o      sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar.


§      Dosaku bagaikan bilangan pasir

o     maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.

§      Umurku berkurang setiap hari
o    sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.

§      Wahai, Tuhanku! Hamba Mu yang durhaka telah datang kepada Mu 
o     dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.

§       Maka jika Engkau mengampuni, Engkaulah pemilik ampunan
o     tetapi jika Engkau menolak, kepada siapa lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

====================
Bacaan Syair Abu Nawas

====================
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka


Ini video Admin, tentang syair Abu Nawas bagi yang mau tampil buat acara Rohis atau acara pernikahan :)



Source:
http://man2rtu.blogspot.com/2013/05/syair-abunawas.html

Tuesday, May 7, 2013

ISG Pindah, Rektor Universitas Islam Riau Merasa dijebak Kemenpora

Pekanbaru, beritaazam.com : Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo usai rapat pembahasan Islamic Solidarity Games (ISG) III, dikantor Kementerian Olahraga, Senin (22/4). Mengeluarkan statmen lokasi ISG III akan dipindah dari Pekanbaru ke Jakarta. Keputusan itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan mengundang pihak akademisi perguruan tinggi yang ada di Riau. Yang disebut Kemenpora mengatakan ISG III, berat jika harus digelar di negeri lancang kuning.

Menyikapi hal itu salah seorang akademisi yang hadir Prof. Dr. Detri Karya yang juga Rektor Universitas Islam Riau (UIR) membantah pernah menyampaikan ISG III berat jika harus dilaksanakan di Riau. "Yang saya sampaikan bagaimana hubungan ISG dibidang ekonomi, dimana ISG akan memberikan dampak yang sama dengan PON, ekonomi menggeliat dan masyarakat bergairah," ujar Detri Karya kepada Media Riau saat dimintai keteranganya, Kamis (25/4). Diakui Detri Karya, gelagat akan dipindahnya ISG ke Jakarta sudah terlihat sebelum rapat digelar dikantor Kementerian. "Saya sudah melihat gelagatnya bakal dipindah ke Jakarta, yang saya sampaikan hanya sebatas hubungan ISG dengan ekonomi Riau," ucap Detri heran kenapa pihak kementerian mengatakan pendapat akademisi mengatakan ISG berat jika harus dilaksankan di Riau. 

Dimana dengan digelarnya ISG di Riau Detry menegaskan disamping memberikan dampak ekonomi yang besar seperti saat PON lalu. Seperti diketahui tahun 2015 akan diberlakukan perdagangan bebas Asean Free Trade Area (AFTA). "Riau sebagai daerah batas terdepan 2 negara Malaysia dan Singapura akan lebih siap menghadapi AFTA," ujar Detri. Cuma diakui Detri pertimbangan pihak kementerian ketika itu berbeda, mereka lebih melihat pada persoalan hukum yang sedang dihadapi Gubernur Riau HM Rusli Zainal, selain itu masalah hutang main stadium yang belum tuntas serta ivent Pilgubri 2013 yang sangat berdekatan dengan jadwal ISG III. 

Dalam rapat itu juga menyinggung masalah keterbatasan dana pelaksanaan dimana untuk menggelar ISG dibutuhkan dana sebesar Rp 255 Miliar, sementara yang disediakan pusat hanya Rp 200 Miliar berarti masih kurang Rp 55 Miliar lagi sementara daerah hanya menyediakan Rp 45 Miliar dan dinilai itupun belum cukup. Dalam rapat itu kembali ditegaskan Detri berdasarkan pengakuan pihak Kemenpora bukan untuk menghasilkan keputusan akan dipindahnya ISG III ke Jakarta. "Dan saya sendiri bukan dalam posisi mewakili Pemprov Riau," ujar Detri. Detri mengaku terkejut usai rapat Kemenpora mengeluarkan statmen memindahkan ISG ke Jakarta. "Mereka mengatakan akan ada lagi rapat lanjutan yang mengundang Gubernur dan pihak terkait lainnya, tiba-tiba keluar aja statmen ISG akan dipindahkan, jelasnya lagi. Dalam rapat yang dihadiri langsung Menpora Roy Suryo dan Ketua KOI Rita Soebowo itu, Detri menyebutkan pihak Kemenpora justru banyak memuji keberhasilan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. "Mereka banyak memuji Pak Gubernur karena mereka melihat Riau berkembang pesat dimasa kepemimpinan Gubri HM Rusli Zainal," jelasnya. 

 Namun dengan kondisi Gubri yang sedang menghadapi kasus hukum muncul kekawatiran dari Kemenpora, ISG tidak akan berjalan dengan baik. "Mereka melihat posisi Gubri sangat dominan dalam ISG," ucapnya. Rita Sobowo Ketua KOI juga berkomentar kalau peran Gubri HM Rusli Zainal sangat besar dalam ISG III, "Dengan kondisi beliau seperti itu kita meragukan ISG akan berjalan dengan baik sementara ISG merupakan ivent Internasional," Ujar Detri menirukan kata Rita.  

Lebih jauh dikatakan Detri, karena dirinya sudah melihat adanya keinginan yang kuat dari pihak Kemenpora memindahkan ISG ke Jakarta, dirinya sempat menyarankan jika memang ISG harus dipindah ke Jakarta, jangan sepenuhnya meninggalkan Provinsi Riau. "Kita sarankan ada ivent tertentu yang dilaksanakan di Riau dan di Jakarta agar masyarakat Riau tidak sepenuhnya ditinggalkan," ujar Detri Karya mengakhiri. * ========================



========================

Sumber: 

Sunday, May 5, 2013

Riau Dilecehkan oleh MENPORA (ISG)

[Soal ISG, Wajib Baca Sampai Habis] Oleh Tokoh Riau Tabrani Rab, terbit di Riau Pos hari ini Dalam tradisi pinang meminang yang biasanya diiringi dengan mengantar tanda dan mengantar belanja pada masyarakat Melayu, segala sesuatunya diputuskan dengan mufakat antara pihak laki-laki dan pihak perempuan. Salah satu yang dimufakatkan adalah sanksi yang dikenakan bila salah satu pihak mungkir. Wanti-wanti ini perlu sebagai bentuk konsekwensi, dimana biasanya bila pihak laki-laki yang mungkir, sanksinya cincin tanda atau hantaran belanja yang telah diberikan hilang dengan sendirinya. Sebaliknya bila pihak perempuan yang mungkir, sanksinya wajib mengembalikan yang telah diterima dua kali lipat. Bila tidak mematuhi kesepakatan, berarti tergolong orang yang tak beradat. Demikianlah ibaratnya Riau saat ini, telah dipinang dengan segala ketentuan yang berlaku diputuskan batal secara sepihak begitu saja oleh pihak peminang.

 Penunjukkan Riau sebagai tuan rumah ISG III tahun 2013 ini setelah Islamic Solodarity Sport Federation (ISSF) menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah. Secara resmi penunjukkan Riau terjadi di Jeddah Conference Palace. Pada Host Country Agreement ISG III 2013 ini hadir Execitive Vice President dan Chief Executive Bureau, HRH Prince Faisal Fahd Abdul Aziz sebagai wakil ISSF, sementara dari pihak Indonesia dihadiri oleh Menpora saat itu Andi Mallarangeng, Ketua KONI/KOI Rita Soebowo, dan Gubernur Riau Rusli Zainal. Dipilihnya Riau sebagai tuan rumah atas pertimbangan, karena pada tahun 2012 Riau menjadi tuan rumah PON XVIII dan yang paling penting untuk mengembangkan agar iven internasional tidak lagi hanya terpusat di Jawa saja. Pada tahun 2011 hal ini telah mulai dirintis dengan ditunjuknya Palembang bersama Jakarta sebagai tuan rumah SEA Games.

ISG III yang semula akan dilangsungkan pada Juni 2013 sesuai dengan hasil rapat di Kantor Kemenpora pada 14 Maret 2013 resmi diundur menjadi bulan Oktober 2013 dengan tempat tetap di Riau. Alasan pengunduran jadwal ini, karena waktu proses tender renovasi venue belum cukup bila tetap dilaksanakan pada Juni 2013 serta belum cairnya dana sebesar Rp200 miliar dari pemerintah pusat dan Rp45 miliar dari Pemprov Riau.

Bila menentukan Riau sebagai tuan rumah ditentukan bersama dengan perwakilan ISSF, Menpora, Ketua KONI/KOI dan Gubernur Riau, tetapi waktu membatalkan cukup oleh Menpora sendiri saja. Kebijakan Menpora yang sangat tidak bijak ini merupakan PELECEHAN pusat terhadap Riau. Arogansi pusat terhadap Riau memang sejak era reformasi hampir sirna apalagi setelah ”Suara Opsi Merdeka Mayoritas pada Kongres Rakyat Riau II tahun 2010 yang lalu”. Kebijakan Menpora membatalkan Riau sebagai tuan rumah ISG III seolah-olah membangkitkan batang terendam dan membangunkan harimau tidur. Kalaupun masih ada kekurangan Riau sebagai tuan rumah untuk iven olahraga berskala internasional bukankah Kemenpora turut bertanggungjawab. Di samping itu bukankah dana yang dijanjikan oleh pemerintah pusat untuk ISG III ini sampai detik ini belum juga turun. Oleh karena itu pembatalan Riau sebagai tuan rumah adalah bentuk kegagalan Menpora di dunia internasional sekaligus menunjukkan betapa rapuhnya pendirian sang Menpora yang dengan begitu mudah memindahkannya ke Jakarta. Oleh karena itu patut diduga duduknya Roy Suryo sebagai Menpora terlalu sangat prematur yang dibuktikan dengan penyelesaian masalah yang dilakukannya layaknya masyarakat kelas bawah.

Pada tanggal 30 April 2013 Menpora Roy Suryo minta maaf pada masyarakat Riau atas dipindahkannya ISG ke Jakarta. “Saya minta maaf kepada masyarakat Riau,” kata Roy Suryo. Ditambahnya lagi, “Saya harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang memang harus diambil”. Pada tanggal 2 Mei 2013 Kemenpora kebakaran jenggot sehingga harus mengadakan konferensi pers, atas pernyataan Wakil Ketua I Panitia Daerah ISG yang menuding keputusan sepihak dari Menpora. Sekali lagi arogansi Kemenpora muncul, dimana mereka boleh menyinggung orang, tetapi pantang tersinggung. - Perlukah Kongres Rakyat Riau III?

Di lain pihak entah dalam rangka menghibur diri, entah dalam rangka mengampu Gubernur Riau masih berharap ISG tetap di Riau sekaligus memuji Menpora sebagai orang yang bijaksana. “Saya yakin Pak Menpora bijaksana. Mungkin beliau mendengar dari orang-orang yang tidak jelas memberikan masukan. Karena itu kewajiban saya memberikan masukan kepada Pak Menteri,” kata gubernur. Sepertinya Gubernur Riau pada saat ini dalam posisi harap-harap cemas, kata orang sekarang fifty-fifty. “Saya katakan, kalau tidak ada ISG, ISG ngak jadi, anggaran kemana, oh tidak. Program perbaikan dan penyempurnaan tetap kita lakukan,” kata gubernur lagi. Maksud gubernur mungkin jadi atau tidak jadi ISG di Riau, perbaikan dan penyempurnaan venue tetap dilakukan. Walaupun terkesan mubazir perbaikan venue bolehlah, tetapi bagaimana dengan sekian banyak dana yang telah terbuang, bagaimana dengan tenaga yang telah direkrut. Kalau sampai ini terjadi berarti “arang habis besi binasa” dan terkesan pepatah “bayang-bayang sepanjang badan” tidak dipikirkan oleh Riau ketika sanggup menjadi tuan rumah ISG.

Untuk pelaksanaan PON XVIII yang lalu walaupun sampai saat ini masih banyak hutang secara penyelenggaraan, kita bolehlah “menepuk dada”, tetapi sebaliknya bila gagal menjadi tuan rumah ISG apakah kita sanggup “menepuk pinggul”. Untuk itu sudah waktunya Riau berani menunjukkan gigi kepada pemerintah pusat. Pendek kata kalau Menpora bisa bertindak sesuka hatinya Riau juga bisa. Pepatah Melayu sejak lama telah mengatakan “Raja adil raja disembah – Raja zalim raja disanggah”.

Untuk diketahui oleh Roy Suryo, dari tiga provinsi di tanah air yang menyelenggarakan Kongres Rakyat, ketiganya mendapat dukungan suara terbanyak untuk opsi merdeka, namun hanya Riau lah provinsi yang paling persuasif dan kondusif. Dua provinsi lainnya mendapat jatah otonomi khusus, Papua berdasarkan Undang-Undang No 21 Tahun 2001 dan Aceh berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 sampai saat ini belum sekondusif Riau. Sementara Riau sangat legowo dengan otonomi sebagaimana provinsi lainnya. Konduksifnya keamanan di Riau tak terlepas dari andil para tokoh masyarakat Riau, dan untuk itu disarankan agar Roy Suryo dapat menghargai kondusifnya Riau dan menghargai peran tokoh masyarakat yang turut membangun situasi kondusif itu. Tokoh masyarakat Riau yang juga sastrawan angkatan Balai Pustaka Allahyarham Suman Hs, pernah berkata “Orang tua pernah muda, tapi orang muda belum pernah tua”. Keputusan semena-mena Roy Suryo dengan memindahkan ISG dari Riau ke Jakarta harus diakui oleh Roy Suryo menunjukkan bahwa ia belum pernah tua dan masih perlu banyak belajar dalam mengambil keputusan.

Sejak awal saya termasuk orang yang tidak setuju Riau Tuan Rumah ISG III, karena menurut saya terlalu banyak menyerap APBD dengan beruntunnya Riau menjadi tuan berbagai iven olahraga. Selain itu masih terlalu banyak sektor yang harus dibenahi seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain sebagainya. Tetapi setelah hampir tiga tahun ditunjuk sebagai tuan rumah dan menjelang hari H, Menpora begitu saja memindahkannya. Akankah pemerintah pusat mau menumpang begitu saja kepada Riau tanpa harus mengucurkan dana. Tidakkah yang diharapkan Riau sebaliknya, dengan ditunjuknya Riau sebagai tuan rumah bekas fasilitas yang tertinggal itu dapat dinikmati oleh Riau.

Bila pada tahun 1956 Kongres Rakyat Riau (KRR) I telah mewujudkan opsi memperjuangkan Riau berpisah dari Sumatera Tengah, pada tahun 2000 Kongres Rakyat Riau (KRR) II melahirkan opsi merdeka dengan suara 270, mengalahkan opsi otonomi khusus 199 suara dan opsi federal 146 suara. Dengan PELECEHAN Riau oleh pusat atas dipindahkannya begitu saja ISG III dari Riau ke Jakarta perlulah pertimbangan diadakannya Kongres Rakyat Riau (KRR) III yang tentunya dengan opsi demi tegaknya marwah Riau? Inilah tanggung jawab seluruh rakyat Riau. Kesampingkan dulu perbedaan persepsi selama ini dan bersatulah demi marwah Riau!!

Your Comment (Facebook or Yahoo)