Sunday, November 12, 2023

How do we know each other?

Just For Fun

Jadi guys, gua mau cerita nih awal pertemuan gue sama istri. Saat dipagi yang cerah, tiba tiba gua dapat kabar dari emak gue bahwa ada temennye yang mau minta tolongin gue buat ngajarin komputer buat adiknye yang kuliah. Gue terkejut dong, scara gue masih kelas 1 SMA dan masih imut banget gitu kan. Ga nyangka dah, ada yang minta ajarin sama anak SMA. Tapi wajar juga sih karena biasanya gue selalu nolongin tuh ibu untuk benerin komputernya, trus juga instalin printer barunya. Dulu itu, masih pakai Windows 98. Jadul bangetlah pokoknya karena waktu itu, komputer masih sesuatu yang baru banget. Akhirnya gue pergi tu, ke rumah si ibu, buat ngajar komputer. Sebenarnya ga susah susah banget. Gua cuma ngajarin bagaimana peng-operasian Microsoft Word dan juga Windows Explorer karena pada saat itu, anak kuliah juga udah mulai beralih dari mesin ketik ke komputer.

Jadi gini brader, istri gue itu adalah keponakan dari orang yang lagi gua ajarin komputer. Waktu itu istri gue juga masih kecil banget. Istri gue kelas 4 SD dan gue anak kelas 1 SMA yang lagi imut imutnya. Ketika gue lagi ngajarin komputer, kadang tu cewek (istri gue) lumayan sering mondar mandir di ruang tamu padahal gue lagi ngajarin omnya dia. Yaaa.. wajar kali yaaa, karena memang itu rumah dia atau karena dia memang ga biasa liat cowo ganteng  sliweran di rumah dia. Anyway, gua juga ga pernah kepikiran kalau bakalan nikah sama istri gue yang sekarang karena memang kita ga pernah pacaran, telfonan dan jalan bareng sama sekali. Itu juga sebenarnya harapan gue untuk tidak menikah dengan orang yang gue kenal seperti teman gue atau seumuran sama gue. Gue berdoa supaya dapet yang jauh lebih muda dari pada gue.


Gue tipe anak yang cuma peduli sama dunia gue sendiri, sampe sampe adik gue yang paling bontot ngomong ke gue kalau waktu gue SMA, gue hampir ga pernah komunikasi dengan adik gue, padahal satu rumah, ya cuma beda kamar. Background pendidikan gue itu dari pondok salafi tepatnya di Podok Pesantren Al-Munawwarah. Dari awal gue udah berniat untuk menghindari hubungan dengan lawan jenis apalagi ngejar cewek dan berpacaran, enggak banget deh pokoknya. Dan kalaupun akhirnya gue pacaran, itu bukan karena gue yang ngedeketin, tapi tetap aja bahwa itu adalah murni kesalahan gue. Dulu, gue hobi banget beli majalah Komputer Aktif, Hai, dan Chip. Gue juga bela belain beli kamus komputer skalian biar ngerti dengan istilah tentang dunia komputer. Gue juga sering banget otak atik dan instal ulang komputer gue pakai operating system berbeda bahkan dual OS. Ga lupa juga gue belajar renang sama main gitar dari teman. Gue kumpulin uang jajan sebulan untuk bayarin entrance fee kolam renang untuk 3 orang termasuk gue dan makan bareng setelahnya. Setelah 3 kali pertemuan bareng teman gue, Alhamdulillah gue bisa renang dan diving. Dan untuk belajar gitar, kebetulan gue jurusan bahasa waktu di MAN 2 Model Pekanbaru. waktu itu beberapa guru mata pelajaran ada yang ga masuk sehingga kesempatan itu bisa gue gunakan untuk belajar gitar. Awal tujuannya sih buat menarik perhatian ciwi ciwi, tapi akhirnya cuma buat diri sendiri. Pernah sekali tampil di acara English Day di sekolah, malu banget karena suara gue terlalu merdu. Rasanya gue malu banget kalau inget moment itu.

Kembali ke topik, terlepas dari semua cerita hidup gue yang begitu standar. Gue juga ga begitu idealis dalam hal tertentu dengan keyakinan gue, tentunya ada beberapa cewek ngedekitin gue dan mereka menjadi warna dalam lika liku hidup gue. Keberadaan cewek cewek tersebut dan masalah yang gue hadapi selama ini menjadi pelajaran yang luar biasa dan mendewasan gue secara mental dan spiritual tentang hubungan antara dua insan. Sejujurnya tentu terjadi konflik batin ketika gue menjalani suatu hubungan saat itu. Gue merasa ada hal yang salah dan harus gue hentikan hingga akhirnya setelah melalui perdebatan panjang, gue mengambil keputusan buat menghentikan hubungan tersebut.

Ketika gue beranjak kuliah, gue lagi bayarin lisrik rumah karena disuruh emak. Dan gue ketemu sama emaknya istri gue. Trus doi nanyain ke gue kalau gue udah punya pacar apa belum. Dan gue ga bilang apa apa dan hanya tersenyum. Lanjut emaknya istri gue nanyain kuliah gue dan bagaimana IPK gue, yang kebetulan pada semester itu, IP gue dapat 4 out of 4. Dan kemudian emak istri gue nanyain apakah gue minat sama anaknya. Dan lagi gue hanya tersenyum.

Hingga akhirnya setelah lulus kuliah, gue sempat beberapa kali kerja diberbagai tempat dan pada awal tahun kedua, perusahaan tempat gue bekerja menawarkan untuk mutasi ke daerah Bogor untuk jadi Intruktur TOEFL disana. Awalnya memang gue menolak tapi, emak gue menyarankan untuk mengambil kesempatan tersebut untuk menambah pengalaman dan juga mengasah kemandirian gue untuk hidup sendiri di kota orang. Setelah pindah ke Bogor, ga lama kemudian, mantan murid gue ngehubungin gue, minta ajarin bahasa inggris katanya. Trus dia juga kirim suaranya dia dan foto foto dia waktu liburan ke Jepang karena ga mau kalah sama gue yang juga pernah diundang acara UNESCO ke Jepang. Hingga akhirnya kami dekat banget dan gue juga udah ketemu dan datang ke rumahnya dia, tapi alhamdulillah ga direstui sama orang tua gue karena satu dan lain hal. Sempat gue beragumen tentang hal tersebut, tapi gue tetap menghargai keputusan emak gue dan akhirnya gue fokus untuk kerja dan nabung buat masa depan. Walaupun dia udah telponan ama emak gue, itu ga merubah keputusan emak. Berat memang, tapi gue ga mau menentang keputusan emak sama sekali.

Di lain sisi, emaknya istri gue kaget banget mendapatkan surat undangan dari keluarga gue. Doi pikir gue yang menikah, padahal yang nikah adalah adek gue yang sudah 9 tahun berpacaran dengan kekasih tercintanya. Akhirnya emaknya istri gue lega banget mendengarkan penjelasan tersebut dan berharap anaknya bisa bersanding dengan gue. Udah mulai tuh, doi ngirimin foto-foto istri gue pergi umroh dan melaksanakan ibadah umroh dengan keluarganya disana. Kadang mertua gue juga ngirimin berbagai aktifitas istri ke gue, tapi sebagai seorang akhwat yang taat beragama, tentu saja istri gue spontan negur emaknya karena ngirimin fotonya dia ke cowok yang belum tentu menjadi suaminya di masa depan, tapi gue yakin di lain hal dia juga seneng banget sambil lompat lompat kayaknya. 😆

Setelah beberapa bulan kemudian, keluarga istri gue yang berdomisili di Finlandia datang ke rumah gue di Pekanbaru dan kebetulan gue ada di rumah karena liburan semester. Mereka nanyain apakah bener bahwa gue ga pernah jalan atau komunikasi sama istri gue sama sekali dan gue membenarkan hal tersebut dan segala bentuk komunikasi terjadi adalah antara emak gue dan emak istri gue. Karena memang posisi gue ada di Bogor dan komunikasi melalui handphone tidak terjadi sama sekali. Setelah pertemuan tersebut, bokap gue mendesak gue buat ngelamar istri. Gue langsung shocked. "For real??!!" Jujurly, Gue merasa bahwa gue belum siap financially, mentally, and spiritually. Tapi gue harus sugesti diri bahwa gue siap kalau enggak, gue ga akan nikah nikah. Kadang adakalanya sesuatu itu harus dipaksain. Sebagaimana nasehat emak gue "You'll never know unless you try".

Sebelum akhirnya gue ngelamar istri, banyak drama yang terjadi dikarenakan gue juga deket dengan mantan murid gue sehingga gue memutuskan untuk melakukan sholat istikharah. Jujurly, gua ga tau gimana caranya dapat jawaban dari sholat istikharah yang gue lakukan dan hingga akhirnya gue nonton video ustad Riza Basalamah yang mengatakan bahwa ketika segala urusan kita dimudahkan dengan wanita tersebut, berarti itu adalah jawaban dari sholat kita. Ketika kita sholat istikharah, kita berdoa "Ya Allah, jika memang dia jodohku maka mudahkanlah, jika dia bukan jodohku, jauhkanlah atau persulitlah". Padahal jawabannya udah jelas, hanya saja keinginan hati gue cenderung ke arah yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Astaghfirullah. Dan juga ketika gue baru selesai sholat istikharah, entah kenapa wajah istri seketika muncul, padahal kami enggak komunikasi sama sekali. Jadi gue pikir, itu suatu pertanda buat hidup gue. Dan gue-pun memantapkan niat untuk menikah.

Setelah liburan berakhir, gue balik kerja ke Bogor dan nabung buat nikah. Hingga akhirnya emak gue dan keluarga mewakili gue untuk meminang istri atau istilahnya khitbah di bulan maret. Sejak saat itu, istri gue mulai nge-chat. Dan membicarakan hal terkait pernikahan karena dipaksa emaknya. Gue juga sempet nanya istri "Are you ready to start from zero?". Dan istri menyanggupi bahwa kami akan memulai lembaran baru dari nol, dengan tempat yang baru dan tanpa keluarga dekat. Persiapan pun dimulai ketika covid 19 melanda Indonesia karena  banyak batasan dari pemerintah untuk tidak melakukan interaksi selama wabah covid 19. Sempat kepikiran untuk menikah melalui video call karena memang penerbangan banyak di cancel bahkan bandara ditutup buat sementara, yaa siapa tau bisa ngirit biaya pernikahan. Jadi keluarga pada saat itu berharap bahkan ketika pandemi sekalipun, pesta harus tetap diadakan karena itu adalah momen yang sakral.

Singkat cerita pada bulan oktober, mertua gue tiba tiba nelpon dan menginginkan agar pernikahan dipercepat tanpa menunggu istri menyelesaikan S2 nya di Universitas Riau dikarenakan restriksi terhadap aktivitas di luar kampus yang menyebabkan istri sulit menyelesaikan S2-nya menemui beberapa dosen untuk menyelesaikan Thesisnya. Terkejut dong pastinya, but gue stay cool aja, jika memang itu yang terbaik, why not karena kita ga tau nih, pandemi ini mau sampai kapan berakhir. Akhirnya persiapan pernikahanpun mulai disegerakan. Pembicaraan tetang tema, baju, biaya dan konsep pernikahanpun dimulai. Tentunya wajar ada perbedaan konsep baik itu tentang pernikahan, kesederhanaan, dan budaya karena latar belakang kami berdua memang berbeda. Menyatukan dua hal yang berbeda ini merupakan sebuah lika liku kehidupan. Masalah dan perbedaan konsep adalah sesuatu yang pasti dan menjadi bumbu kehidupan. Peran gue adalah bagaimana mengatasi masalah tersebut dengan benar. Bahkan di rumah tangga sekalipun, gue juga harus mempersiapkan dan memprediksi masalah apa yang mungkin akan muncul dan bagaimana menghadapinya. Kalau gue pakai kata-kata Mufti Menk, bahwa ujian sudah dipersiapkan atau didesign oleh Tuhan untuk kita. Yang Allah ingin tahu adalah "How do we react to our problem?". Intinya bagaimana kita mengatasinya, apakah sesuai dengan perintah-Nya atau tidak. Dan kita juga harus berhusnuzon bahwa apapun yang Tuhan berikan kepada kita adalah yang terbaik setelah proses istikharah yang kita lakukan atas cobaan tersebut.

Alhamdulillah, akhirnya pada tanggal 26 Desember 2020, gue dan istri resmi menikah di Pekanbaru. 

Setelah menikah, istri cerita ke gue kalau selama umroh, dia nyebut nama gue untuk dijadikan suami ketika berdoa di depan Ka'bah. Eh beneran, Allah ngabulin doa dia untuk dapat jodoh yang terbaik diatara pelamar lainnya. 😁


Tuesday, June 7, 2022

Awaken Spirit of Mine

It has been a while since Corona hit us hard. I have not been writing since then. Now I am trying my best to post because my friend Pak Madjolehan Sukadi asked me to write again. Before starting to write again, I have a confession to make. Many mistakes I did back then, but it won't stop me to spread the goodness and things that can motivate, enlighten, and inspire others. From now on, I will write about anything that crosses my mind. These writings will not be limited to certain topics or themes. I will write about me, books, science, politics, finance, motivation, or even religion, so please don't be confused on what my writings are focusing.


I have learned a lot these couple years about many things that I cannot mention here in detail, but the point is I am happy to this point having and accepting what I have. I phave played game a lot lately, especially chess. I can play it for more than 24 hours without sleeping at all cause playing that game gets me awake to compete with other chess players from all over the world. Normally I played chess in chess.com or lichess.org.

These couple days, I try to control myself not to play the game. I wrote some kind of resolution about what I want to achieve these upcoming days. Personally, I find it useful and it mentally helps me a lot to stay alert about what I am going to do. I do believe that I am not the only person whose having difficulties in controlling my mind to do valuable things. It takes really good effort to keep me alert doing good things.


PS:

Here I use picture from https://pixabay.com/ because it contains many free images that we can use even for commercial purposes.

Monday, January 27, 2020

Amerika Mempersenjatai Teroris

Ini bukanlah rahasia umum bahwa Amerika mempersenjatai terroris untuk kepentingan mereka dan merusak kondisi suatu negara. Salah seorang kandidat presisden Amerika 2020 yang bernama Tulsi Gabbard mencanangkan Rancangan Undang Undang untuk menghentikan persenjataan, pelatihan dan support untuk para terroris seperti ISIS dan Al-qaeda. Nama RUU tersebut adalah "HR 608" yang berisi tentang pemberhentian support terhadap terrorist yang sedang mereka persenjatai, danai dan mereka latih seperti ISIS dan Alqaeda yang berada di Syiria dan di Iraq.


Kongress Amerika memang sangat unik, dari 435 anggota DPR mereka, hanya 14 Representatives yang setuju untuk menghentikan support dan persenjataan tersebut terhadap terroris dan mendukung HR 608. Banyak pengamat yang kecewa terhadap keputusan ini bahkan Kyle dari Secular Talk juga menyayangkan apa yang teelah diputuskan oleh anggota congress mereka.

Isi dari RUU tersebut adalah sebagai berikut:

Melarang Amerika Serikat untuk memberikan bantuan terhadap teroris (Alqaeda, ISIL/ISIS) dalam bentuk apapun. Dan RUU ini ditolak oleh lebih dari 90% anggota kongres Amerika Serikat. Tidak heran jika lobby politik Perusahaan senjata di Amerika sangat kuat dikarenakan keuntungan yang mereka dapatkan dari penjualan senjata. Semakin banyak konflik dan perang yang terjadi, maka semakin banyak keuntungan mereka. Sejauh ini Amerika mempersenjatai beberapa separatis di beberapa daerah seperti Iraq, Syria, dan Afganistan. Amerika juga menjual senjata kepada Arab Saudi untuk membombardir Yaman yang menyebabkan 14 juta rakyat Yaman mengalami kelaparan.

sama halnya dengan NRA yang melobi para politisi Amerika untuk melegalkan kepemilikan senjata secara gila gilaan. Banyak warga Amerika yang menjadi korban karena kebijakan ini. Tiap tahun sekitar 30.000 warga Amerika tewas disebabkan kebijakan ini, baik melalui school shooting, homicide, mass shooting dan lain lain.

Video wawancara ini juga menjelaskan bagaimana Amerika Serikat diam diam mensupport teroris.


Sumber:
https://www.congress.gov/bill/115th-congress/house-bill/608
https://www.nbcnews.com/news/world/14-million-people-yemen-face-imminent-great-big-famine-n923756
https://www.amnestyusa.org/issues/gun-violence/?gclid=EAIaIQobChMI77LG2sKl5wIVAx4rCh2yWAGEEAAYASAAEgJugfD_BwE

Sunday, January 26, 2020

Phimosis atau Fimosis

Tadi malam saya membaca salah satu komik komedi yang saya sukai yang berjudul "School Rumble"chapter 14. Dalam salah satu dalam komik tersebut membahas tentang Phimosis. Dan saat ini saya tertarik untuk menbahasa apa itu Phimosis.

Ini contoh kasus fimosis yang terjadi pada anak yang bisa menyebabkan berbagai penyakit lain pada pencernaan dan pola makan anak dikarenakan tidak nyaman pada bagian penis yang sulit dibersihkan.

@maminyaiel feeling seorang ibu emang ga pernah salah 🥺 tapi Tuhan emang baik banget. dikasih tau lebih cepat supaya sakitnya ga berlarut² 🥺❤️ #fyp #bayitiktok #fimosisanak #fimosisbaby ♬ suara asli - sadvibes🥀 - Sadvibes🥀
@dsriratuistiqomah13_ Bagi yg punya baby/anak laki-laki mungkin kalian ada yg mengalami hal yg sama. dan Alhamdulillahnya anakku kuat bun, dia tidak demam panjang, tdk rewel, makan mau, susu mau, tp ya kasiannya bgtu klo gak di pempes dia selalu pengen garukin tarikin mr.p nya, krn saluran kemih yg menempel yg membuat gatal dan tdk lancar saat buang air kencing. so' jd buat pengalaman aku klo nnti punya anak cwo lg bun. sehat sehat semuanyaa.. Aamiin #fimosis #fimosisanak #fimosisbaby #babysehat #babykuat #babysabar ♬ Buah Hati - Armada

Phimosis atau Fimosis merupakan kondisi yang terjadi pada bayi, anak-anak, dan bahkan orang dewasa yang disebabkan kulit kepala atau kulup penis belum terlepas secara sempurna dari kepala penis. Kulup akan terlepas dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak. Jangan mencoba untuk melepaskannya karena justru berisiko menimbulkan gangguan yang disebut parafimosis.

Gejala Fimosis

Fimosis pada anak yang belum disunat merupakan kondisi normal yang diakibatkan oleh menempelnya kulup ke kepala penis. Kulup penis anak akan merenggang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Kulup akan terlepas dengan sempurna umumnya pada usia 17 tahun.
Meskipun umumnya fimosis pada anak merupakan kondisi normal, terdapat kondisi yang perlu diwaspadai pada penis anak, yaitu ketika kulup yang sudah terlepas tetapi menempel kembali atau kepala penis mengalami peradangan (balanitis).
Fimosis yang terjadi pada orang dewasa juga merupakan kondisi tidak normal. Orang dewasa yang mengalami fimosis dapat merasakan sakit, perih, dan menurunnya hasrat seksual.

Kapan Harus ke Dokter

Fimosis merupakan kondisi yang normal bagi anak laki-laki yang belum disunat. Namun, fimosis berisiko menimbulkan balanitis yang dapat ditandai dengan gejala berikut:
  • Kepala penis terasa perih, serta tampak membengkak dan memerah.
  • Keluar cairan kental dari kulup.
  • Terbentuk garis putih di sekitar kepala penis yang menyerupai
  • Terdapat darah pada urine.
  • Rasa terbakar atau nyeri pada saat buang air kecil.
  • Nyeri panggul bagian bawah.
Cara penyembuhan atau pencegahan Fimosis yang terbaik adalah dengan disunat, atau bisa juga dengan cara berikut walaupun tidak menjamin untuk menyembuhkan dikarenakan sulitnya untuk menyembuhkan bagian dalam dari bagian penis.

Saya pribadi menyunat anak saya di Safubot Sentul ketika ia berumur delapan bulan. Awalnya istri menyarankan saya untuk menyunat anak ketika baru lahir di Pekanbaru, tapi saya ga tega. Sehingga setelah belajar lebih dalam tentang apa itu fimosis, saya menjadi aware tentang masalah kesehatan pada anak.


Void Year of My Post

Udah lama ga posting apa apa di blog. Jadi sekarang kangen nulis apa aja gitu yang penting bermanfaat karena saya yakin sekecil apapun tulisan yang kita posting, akan memberikan efek positif bagi kita ataupun bagi orang lain selama niatnya baik. Kalau dalam agama, jika niatnya baik walaupun hasilnya belum tentu baik, Tuhan menghargai dan memberikan reward atas apa yang kita upayakan.

Kadang tulisan juga refleksi dari bagaimana karakter penulis, dan jika pembaca melihat bagaimana isi dari blog saya, mungkin agak berbeda dari masa ke masa. Ini disebabkan karena the change of mindset of this handsome writer (muji diri sendiri karena ga ada yang muji). Dari awal posting blog, isinya tentang anime karena waktu itu memang lagi demen banget dengan anime khususnya one piece bahkan masih ngikutin ceritanya sampai sekarang walaupun berprofesi sebagai guru, tapi hal yang begituan ga ketinggalan karena memang ceritanya yang asik. Waktu aku dulu ke Jepang, banyak orang orang bahkan umur 40 ke atas yang baca komik Shounen di kereta dan tempat tempat umum dan hal itu sudah menjadi pemandangan yang biasa karena memang komik di sana di-release tiap minggu, bahkan sampai sekarang masih banyak teman saya yang di pondok pesantren khususnya, menganggap bahwa anime hanya untuk anak kecil.

Banyak yang telah terjadi selama beberapa tahun belakangan ini. Dan dalam postingan berikutnya saya akan mencoba untuk menggunakan bahasa yang lebih formal. Alhamdulillah saya dikelilingi dengan teman teman yang cukup dewasa secara psikologis dan spiritual. Peulis akan berusaha untuk menyajikan info yang lebih menarik dan informatif bagi pembaca sekalian. Jika ada masukan dan saran, bisa langsung dikirim melalui instagram atau facebook penulis.

Tuesday, February 28, 2017

Cara Menenangkan Hati dalam Islam

Hi guys..... :)
Assalamu'alaikum

Udah lama banget nih ga ada posting apa apa di Blog ini. Kali ini aku mau bercerita tentang bagaimana caranya menenangkan hati ketika hati sedang gundah gulana, kebetulan sekarang lagi galau berat. Tapi ada baiknya rasa galau ini. Kita bisa belajar untuk mendekatkan diri dengan pencipta, karena semua solusi hanya ada pada-Nya. Galau juga merupakan hal yang bagus, karena kita ga akan tau rasanya galau sebelum kita mencoba. Kita ga akan tau seberapa pedihnya keadaan jika kita tidak merasakan keadaan tersebut, sehingga kita akan lebih menghargai setiap hal yang ada disekeliling kita. Semoga kita semua selalu mengambil sisi positif dari setiap keadaan yang ada. Seburuk apapun kejadian yang menimpa kita. Pasti ada pelajaran yang bisa kita kita ambil hikmahnya.

Lanjut,

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kegalauan yang ada. Tapi, saya tetap menekankan bahwa cara menenangkan hati secara islami adalah cara yang terbaik yaitu dengan mengingat Allah atau berzikir. Memang teori tidak semudah pelaksanaannya. Bagi saya pribadi, jujur ini hal yang "challenging" karena harus berusaha mengingat pencipta ketika hati sedang gundah gulana. Bagi saya, kenapa hal ini menjadi "challenging", krena sering kali kita hanya mengingat Tuhan ketika kita sedang membutuhkan Tuhan, ketika kita berbahagia, kita seakan lupa dengan Tuhan. Kadang ini juga merupakan hal-hal yang Tuhan ciptakan agar kita dekat dengannya.

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (Ar-Ra'du : 28).

Dalam ayat tersbebut jelas bahwa orang yang beriman akan tentram hatinya ketika mengingat Allah. Pertanyaannya adalah

"Apakah kita beriman?" atau 
"Apakah kita percaya akan Allah?" 
"Apaka kita percaya Allah maha melihat?"
"Apakah kita percaya Allah maha mengetahui?"
"Apakah kita percaya Allah melihat segala tingkah laku kita ketika melakukan maksiat?"

Pertanyaan-pertanyaan diatas harus kita jawab terlebih dahulu sebelum kita ingin menenangkan hati. Alangkah baiknya sholat kita diperbaiki, zakat kita diperbaiki, tingkahlaku kita diperbaiki agar hati benar-benar menjadi tenang.

Disini saya bukan menggurui, karena juga saya tidak lebih baik dari pembaca. Saya hanya berdakwah atau lebih tepatnya, saling memberi tahu tentang kebenaran karena menurut saya, esensi dari dakwah, bukanlah memberikan pengetahuan yang baru tentang agama, tetapi mengingatkan ketika orang lain dalam kesulitan. Dalam surat Al-Ashr ayat 1 - 3. Dalam surat tersebut, jelas disebutkan bahwa banyak manusia dalam kerugian, kecuali orang yang saling mengingatkan tetang kebenaran dan kesabaran. Semoga, tulisan ini bisa mengingatkan saya dan pembaca sekalian tentang kebenaran.

Jika postingan lain memberikan banyak tips untuk menenangkan hati, saya sengaja hanya memberikan satu ayat ini, karena ayat ini cukup sulit untuk dipraktekkan oleh kebanyakan dari kita. Karena tujuan dari pada pelajaran dan pemberitahuan adalah untuk dipraktekkan. Saya harap, pembaca dan penulis bisa menjadi lebih baik lagi dan mempraktekkan ayat-ayat yang ada, walaupun cuma sedikit.

Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa untuk berkomentar.

Sunday, July 10, 2016

Voluntary Activity at English Zone Pekanbaru

I joined English Zone in 2011. It was initiated when my friends asked me to take part in English Debate Competition at Islamic University of Riau. Since then I was really active involving in any activities held by English Zone. Things that I love was there are always many foreigners, so I can practice English with them. Beside it develop my speaking skill, it also trained my confidence to communicate in English.

In 2012, I was asked to teach English for beginner level students at English Zone where many people come to learn. As I knew, it was the first beginner level class held at English Zone. The materials were quite monotoneous at the first time because we have to teach student based on materials given.

This voluntary activity have trained me to better in teaching English. I was really nervous at the first time because I have to teach the level of college students. I was really sweaty at that time. It was sometime quite hard to control my edginess where many people were staring at me waiting for what I am going to do. As time is changing, I got used to it. Now I can do it easily using interesting topic that people are talking about. This situation reminded me of the friend of mine saying that the fastest way for you to learn is by teaching. It is proven right that by teaching, it makes us learn fast before we are going to deliver the subject to our friends or students.

I have been done many discussions and beginner level classes so far. Those experiences are things that increase and develop my skills in term of knowledge and confidence. Thank you for all of my friends who are being my experiment voluntarily. Thank you for all of foreigners who help us in English Zone. I cannot mention them one by one, but they are really helpful and friendly. They changed my view of who they are.







Your Comment (Facebook or Yahoo)