NB: Apabila gambar tidak terlihat sempurna, click kanan pada gambar, kemuadian pilih "open in the new tab/buka di tab baru"
http://www.cyberpekanbaru.blogspot.com
Strange Person
Sunday, January 22, 2012
Friday, November 4, 2011
Maksud, Arti dan Makna dari Gurindam 12
Asslamu'alaikum
Bagi Agan dan Aganwati yang berkepentingan untuk mencari apa makna dari gurindam 12, untuk tugas sekolah atau bacaan sehari-hari. Ane sengaja menyediakan nih maksud dari Gurindam 12 secara singkat. Semoga apa yang ane posting bermanfaat dunia akhirat. Selamat menikmati. :D
Pasal I dan II memberi nasihat tentang agama (religius).
Pasal III tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya.
Pasal IV tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi).
Pasal V tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar.
Pasal VI tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk.
Pasal VII berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri.
Pasal VIII berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang.
Pasal IX berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya.
Pasal X berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya.
Pasal XI berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat.
Pasal XII (terakhir) berisi nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat.
Karya Raja Ali Haji
Source: http://eric-tkr-smkn2.blogspot.com/2011/06/nasihat-dan-makna-gurindam-12.html
Bagi Agan dan Aganwati yang berkepentingan untuk mencari apa makna dari gurindam 12, untuk tugas sekolah atau bacaan sehari-hari. Ane sengaja menyediakan nih maksud dari Gurindam 12 secara singkat. Semoga apa yang ane posting bermanfaat dunia akhirat. Selamat menikmati. :D
Pasal I dan II memberi nasihat tentang agama (religius). Pasal III tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya.
Pasal IV tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi).
Pasal V tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar.
Pasal VI tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk.
Pasal VII berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri.
Pasal VIII berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang.
Pasal IX berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya.
Pasal X berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya.
Pasal XI berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat.
Pasal XII (terakhir) berisi nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat.
Karya Raja Ali Haji
Source: http://eric-tkr-smkn2.blogspot.com/2011/06/nasihat-dan-makna-gurindam-12.html
Tuesday, July 19, 2011
Riau Bangkit: Utang Pusat Dibayar Daerah
PEKANBARU (RP) - Riau menjadi provinsi yang menyumbang pemasukan terbesar ke pusat. Mulai dari Migas dan pertambangan hingga pajak lainnya. Namun begitu, porsi yang diterima Pemprov Riau terkesan tidak seimbang dengan apa yang diberikan.
Menurut mantan Wakil Menteri Keuangan RI, Anggito Abimayu, sebagian provinsi penghasil, digunakan untuk membayarkan utang pusat dan membantu daerah lainnya yang tidak termasuk daerah penghasil.
‘’Kita tidak menutup diri karena memang mayoritas atau paling tidak setengah dari apa yang dihasilkan digunakan membayar utang negara. Akibatnya daerah penghasil tidak bisa menikmati apa yang mereka capai 100 persen. Jadi uang tersebut untuk membayar utang serta membantu mengurangi angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia secara umum,’’ jelasnya kepada Riau Pos, Selasa (19/7) di Pekanbaru saat mengunjungi Riau Pos.
Menurut Anggito, selama negara tidak bisa menyelesaikan masalah utang dan selama itu juga daerah penghasil harus ‘setor’ ke pusat. Salah satu bentuk pemotongan penghasilan daerah ke pusat berupa Dana Bagi Hasil (DBH).
Tercatat Riau menjadi penyumbang terbesar Migas ke pusat, di mana hanya setengah dari hasil lifting kembali ke Riau. Misalnya Riau mendapatkan DBH Rp4 triliun, seharusnya mendapatkan Rp8 triliun yang sisanya digunakan untuk ‘subsidi’ daerah miskin penghasilan. Porsi pemotongan juga sudah secara transparan diungkapkan Kemenkeu saat itu.
Terkait perkembangan Riau, secara garis besar Anggito mengaku kagum dengan pertumbuhan ekonomi Riau. Selain kagum, dia juga menyatakan kesedihannya dengan kondisi infrastruktur Riau yang masih rendah. Padahal menurutnya, Riau memiliki kemampuan untuk itu dan sudah dibuktikan dengan pemancangan klaster sawit Dumai dan Kuala Enok.
‘’Sangat sedih karena peningkatan ekonomi tidak didukung dengan infrastruktur. Jadi karena Riau memiliki potensi yang cukup besar seharusnya itu bisa sinkron. Intinya, pimpinan harus berani mengeluarkan kebijakan seputar hal tersebut,’’ harapnya.(eko)
Source: Riau Pos
Like this one below...!!!
http://www.facebook.com/pages/wwwcyberpekanbarublogspotcom/111030818922719
Anak Riau Bangkit
Jangan Melongo!!
Menurut mantan Wakil Menteri Keuangan RI, Anggito Abimayu, sebagian provinsi penghasil, digunakan untuk membayarkan utang pusat dan membantu daerah lainnya yang tidak termasuk daerah penghasil. ‘’Kita tidak menutup diri karena memang mayoritas atau paling tidak setengah dari apa yang dihasilkan digunakan membayar utang negara. Akibatnya daerah penghasil tidak bisa menikmati apa yang mereka capai 100 persen. Jadi uang tersebut untuk membayar utang serta membantu mengurangi angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia secara umum,’’ jelasnya kepada Riau Pos, Selasa (19/7) di Pekanbaru saat mengunjungi Riau Pos.
Menurut Anggito, selama negara tidak bisa menyelesaikan masalah utang dan selama itu juga daerah penghasil harus ‘setor’ ke pusat. Salah satu bentuk pemotongan penghasilan daerah ke pusat berupa Dana Bagi Hasil (DBH).
Tercatat Riau menjadi penyumbang terbesar Migas ke pusat, di mana hanya setengah dari hasil lifting kembali ke Riau. Misalnya Riau mendapatkan DBH Rp4 triliun, seharusnya mendapatkan Rp8 triliun yang sisanya digunakan untuk ‘subsidi’ daerah miskin penghasilan. Porsi pemotongan juga sudah secara transparan diungkapkan Kemenkeu saat itu.
Terkait perkembangan Riau, secara garis besar Anggito mengaku kagum dengan pertumbuhan ekonomi Riau. Selain kagum, dia juga menyatakan kesedihannya dengan kondisi infrastruktur Riau yang masih rendah. Padahal menurutnya, Riau memiliki kemampuan untuk itu dan sudah dibuktikan dengan pemancangan klaster sawit Dumai dan Kuala Enok.
‘’Sangat sedih karena peningkatan ekonomi tidak didukung dengan infrastruktur. Jadi karena Riau memiliki potensi yang cukup besar seharusnya itu bisa sinkron. Intinya, pimpinan harus berani mengeluarkan kebijakan seputar hal tersebut,’’ harapnya.(eko)
Source: Riau Pos
Like this one below...!!!
http://www.facebook.com/pages/wwwcyberpekanbarublogspotcom/111030818922719
Anak Riau Bangkit
Jangan Melongo!!
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)