Tuesday, May 7, 2013

ISG Pindah, Rektor Universitas Islam Riau Merasa dijebak Kemenpora

Pekanbaru, beritaazam.com : Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo usai rapat pembahasan Islamic Solidarity Games (ISG) III, dikantor Kementerian Olahraga, Senin (22/4). Mengeluarkan statmen lokasi ISG III akan dipindah dari Pekanbaru ke Jakarta. Keputusan itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan mengundang pihak akademisi perguruan tinggi yang ada di Riau. Yang disebut Kemenpora mengatakan ISG III, berat jika harus digelar di negeri lancang kuning.

Menyikapi hal itu salah seorang akademisi yang hadir Prof. Dr. Detri Karya yang juga Rektor Universitas Islam Riau (UIR) membantah pernah menyampaikan ISG III berat jika harus dilaksanakan di Riau. "Yang saya sampaikan bagaimana hubungan ISG dibidang ekonomi, dimana ISG akan memberikan dampak yang sama dengan PON, ekonomi menggeliat dan masyarakat bergairah," ujar Detri Karya kepada Media Riau saat dimintai keteranganya, Kamis (25/4). Diakui Detri Karya, gelagat akan dipindahnya ISG ke Jakarta sudah terlihat sebelum rapat digelar dikantor Kementerian. "Saya sudah melihat gelagatnya bakal dipindah ke Jakarta, yang saya sampaikan hanya sebatas hubungan ISG dengan ekonomi Riau," ucap Detri heran kenapa pihak kementerian mengatakan pendapat akademisi mengatakan ISG berat jika harus dilaksankan di Riau. 

Dimana dengan digelarnya ISG di Riau Detry menegaskan disamping memberikan dampak ekonomi yang besar seperti saat PON lalu. Seperti diketahui tahun 2015 akan diberlakukan perdagangan bebas Asean Free Trade Area (AFTA). "Riau sebagai daerah batas terdepan 2 negara Malaysia dan Singapura akan lebih siap menghadapi AFTA," ujar Detri. Cuma diakui Detri pertimbangan pihak kementerian ketika itu berbeda, mereka lebih melihat pada persoalan hukum yang sedang dihadapi Gubernur Riau HM Rusli Zainal, selain itu masalah hutang main stadium yang belum tuntas serta ivent Pilgubri 2013 yang sangat berdekatan dengan jadwal ISG III. 

Dalam rapat itu juga menyinggung masalah keterbatasan dana pelaksanaan dimana untuk menggelar ISG dibutuhkan dana sebesar Rp 255 Miliar, sementara yang disediakan pusat hanya Rp 200 Miliar berarti masih kurang Rp 55 Miliar lagi sementara daerah hanya menyediakan Rp 45 Miliar dan dinilai itupun belum cukup. Dalam rapat itu kembali ditegaskan Detri berdasarkan pengakuan pihak Kemenpora bukan untuk menghasilkan keputusan akan dipindahnya ISG III ke Jakarta. "Dan saya sendiri bukan dalam posisi mewakili Pemprov Riau," ujar Detri. Detri mengaku terkejut usai rapat Kemenpora mengeluarkan statmen memindahkan ISG ke Jakarta. "Mereka mengatakan akan ada lagi rapat lanjutan yang mengundang Gubernur dan pihak terkait lainnya, tiba-tiba keluar aja statmen ISG akan dipindahkan, jelasnya lagi. Dalam rapat yang dihadiri langsung Menpora Roy Suryo dan Ketua KOI Rita Soebowo itu, Detri menyebutkan pihak Kemenpora justru banyak memuji keberhasilan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. "Mereka banyak memuji Pak Gubernur karena mereka melihat Riau berkembang pesat dimasa kepemimpinan Gubri HM Rusli Zainal," jelasnya. 

 Namun dengan kondisi Gubri yang sedang menghadapi kasus hukum muncul kekawatiran dari Kemenpora, ISG tidak akan berjalan dengan baik. "Mereka melihat posisi Gubri sangat dominan dalam ISG," ucapnya. Rita Sobowo Ketua KOI juga berkomentar kalau peran Gubri HM Rusli Zainal sangat besar dalam ISG III, "Dengan kondisi beliau seperti itu kita meragukan ISG akan berjalan dengan baik sementara ISG merupakan ivent Internasional," Ujar Detri menirukan kata Rita.  

Lebih jauh dikatakan Detri, karena dirinya sudah melihat adanya keinginan yang kuat dari pihak Kemenpora memindahkan ISG ke Jakarta, dirinya sempat menyarankan jika memang ISG harus dipindah ke Jakarta, jangan sepenuhnya meninggalkan Provinsi Riau. "Kita sarankan ada ivent tertentu yang dilaksanakan di Riau dan di Jakarta agar masyarakat Riau tidak sepenuhnya ditinggalkan," ujar Detri Karya mengakhiri. * ========================



========================

Sumber: 

Sunday, May 5, 2013

Riau Dilecehkan oleh MENPORA (ISG)

[Soal ISG, Wajib Baca Sampai Habis] Oleh Tokoh Riau Tabrani Rab, terbit di Riau Pos hari ini Dalam tradisi pinang meminang yang biasanya diiringi dengan mengantar tanda dan mengantar belanja pada masyarakat Melayu, segala sesuatunya diputuskan dengan mufakat antara pihak laki-laki dan pihak perempuan. Salah satu yang dimufakatkan adalah sanksi yang dikenakan bila salah satu pihak mungkir. Wanti-wanti ini perlu sebagai bentuk konsekwensi, dimana biasanya bila pihak laki-laki yang mungkir, sanksinya cincin tanda atau hantaran belanja yang telah diberikan hilang dengan sendirinya. Sebaliknya bila pihak perempuan yang mungkir, sanksinya wajib mengembalikan yang telah diterima dua kali lipat. Bila tidak mematuhi kesepakatan, berarti tergolong orang yang tak beradat. Demikianlah ibaratnya Riau saat ini, telah dipinang dengan segala ketentuan yang berlaku diputuskan batal secara sepihak begitu saja oleh pihak peminang.

 Penunjukkan Riau sebagai tuan rumah ISG III tahun 2013 ini setelah Islamic Solodarity Sport Federation (ISSF) menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah. Secara resmi penunjukkan Riau terjadi di Jeddah Conference Palace. Pada Host Country Agreement ISG III 2013 ini hadir Execitive Vice President dan Chief Executive Bureau, HRH Prince Faisal Fahd Abdul Aziz sebagai wakil ISSF, sementara dari pihak Indonesia dihadiri oleh Menpora saat itu Andi Mallarangeng, Ketua KONI/KOI Rita Soebowo, dan Gubernur Riau Rusli Zainal. Dipilihnya Riau sebagai tuan rumah atas pertimbangan, karena pada tahun 2012 Riau menjadi tuan rumah PON XVIII dan yang paling penting untuk mengembangkan agar iven internasional tidak lagi hanya terpusat di Jawa saja. Pada tahun 2011 hal ini telah mulai dirintis dengan ditunjuknya Palembang bersama Jakarta sebagai tuan rumah SEA Games.

ISG III yang semula akan dilangsungkan pada Juni 2013 sesuai dengan hasil rapat di Kantor Kemenpora pada 14 Maret 2013 resmi diundur menjadi bulan Oktober 2013 dengan tempat tetap di Riau. Alasan pengunduran jadwal ini, karena waktu proses tender renovasi venue belum cukup bila tetap dilaksanakan pada Juni 2013 serta belum cairnya dana sebesar Rp200 miliar dari pemerintah pusat dan Rp45 miliar dari Pemprov Riau.

Bila menentukan Riau sebagai tuan rumah ditentukan bersama dengan perwakilan ISSF, Menpora, Ketua KONI/KOI dan Gubernur Riau, tetapi waktu membatalkan cukup oleh Menpora sendiri saja. Kebijakan Menpora yang sangat tidak bijak ini merupakan PELECEHAN pusat terhadap Riau. Arogansi pusat terhadap Riau memang sejak era reformasi hampir sirna apalagi setelah ”Suara Opsi Merdeka Mayoritas pada Kongres Rakyat Riau II tahun 2010 yang lalu”. Kebijakan Menpora membatalkan Riau sebagai tuan rumah ISG III seolah-olah membangkitkan batang terendam dan membangunkan harimau tidur. Kalaupun masih ada kekurangan Riau sebagai tuan rumah untuk iven olahraga berskala internasional bukankah Kemenpora turut bertanggungjawab. Di samping itu bukankah dana yang dijanjikan oleh pemerintah pusat untuk ISG III ini sampai detik ini belum juga turun. Oleh karena itu pembatalan Riau sebagai tuan rumah adalah bentuk kegagalan Menpora di dunia internasional sekaligus menunjukkan betapa rapuhnya pendirian sang Menpora yang dengan begitu mudah memindahkannya ke Jakarta. Oleh karena itu patut diduga duduknya Roy Suryo sebagai Menpora terlalu sangat prematur yang dibuktikan dengan penyelesaian masalah yang dilakukannya layaknya masyarakat kelas bawah.

Pada tanggal 30 April 2013 Menpora Roy Suryo minta maaf pada masyarakat Riau atas dipindahkannya ISG ke Jakarta. “Saya minta maaf kepada masyarakat Riau,” kata Roy Suryo. Ditambahnya lagi, “Saya harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang memang harus diambil”. Pada tanggal 2 Mei 2013 Kemenpora kebakaran jenggot sehingga harus mengadakan konferensi pers, atas pernyataan Wakil Ketua I Panitia Daerah ISG yang menuding keputusan sepihak dari Menpora. Sekali lagi arogansi Kemenpora muncul, dimana mereka boleh menyinggung orang, tetapi pantang tersinggung. - Perlukah Kongres Rakyat Riau III?

Di lain pihak entah dalam rangka menghibur diri, entah dalam rangka mengampu Gubernur Riau masih berharap ISG tetap di Riau sekaligus memuji Menpora sebagai orang yang bijaksana. “Saya yakin Pak Menpora bijaksana. Mungkin beliau mendengar dari orang-orang yang tidak jelas memberikan masukan. Karena itu kewajiban saya memberikan masukan kepada Pak Menteri,” kata gubernur. Sepertinya Gubernur Riau pada saat ini dalam posisi harap-harap cemas, kata orang sekarang fifty-fifty. “Saya katakan, kalau tidak ada ISG, ISG ngak jadi, anggaran kemana, oh tidak. Program perbaikan dan penyempurnaan tetap kita lakukan,” kata gubernur lagi. Maksud gubernur mungkin jadi atau tidak jadi ISG di Riau, perbaikan dan penyempurnaan venue tetap dilakukan. Walaupun terkesan mubazir perbaikan venue bolehlah, tetapi bagaimana dengan sekian banyak dana yang telah terbuang, bagaimana dengan tenaga yang telah direkrut. Kalau sampai ini terjadi berarti “arang habis besi binasa” dan terkesan pepatah “bayang-bayang sepanjang badan” tidak dipikirkan oleh Riau ketika sanggup menjadi tuan rumah ISG.

Untuk pelaksanaan PON XVIII yang lalu walaupun sampai saat ini masih banyak hutang secara penyelenggaraan, kita bolehlah “menepuk dada”, tetapi sebaliknya bila gagal menjadi tuan rumah ISG apakah kita sanggup “menepuk pinggul”. Untuk itu sudah waktunya Riau berani menunjukkan gigi kepada pemerintah pusat. Pendek kata kalau Menpora bisa bertindak sesuka hatinya Riau juga bisa. Pepatah Melayu sejak lama telah mengatakan “Raja adil raja disembah – Raja zalim raja disanggah”.

Untuk diketahui oleh Roy Suryo, dari tiga provinsi di tanah air yang menyelenggarakan Kongres Rakyat, ketiganya mendapat dukungan suara terbanyak untuk opsi merdeka, namun hanya Riau lah provinsi yang paling persuasif dan kondusif. Dua provinsi lainnya mendapat jatah otonomi khusus, Papua berdasarkan Undang-Undang No 21 Tahun 2001 dan Aceh berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 sampai saat ini belum sekondusif Riau. Sementara Riau sangat legowo dengan otonomi sebagaimana provinsi lainnya. Konduksifnya keamanan di Riau tak terlepas dari andil para tokoh masyarakat Riau, dan untuk itu disarankan agar Roy Suryo dapat menghargai kondusifnya Riau dan menghargai peran tokoh masyarakat yang turut membangun situasi kondusif itu. Tokoh masyarakat Riau yang juga sastrawan angkatan Balai Pustaka Allahyarham Suman Hs, pernah berkata “Orang tua pernah muda, tapi orang muda belum pernah tua”. Keputusan semena-mena Roy Suryo dengan memindahkan ISG dari Riau ke Jakarta harus diakui oleh Roy Suryo menunjukkan bahwa ia belum pernah tua dan masih perlu banyak belajar dalam mengambil keputusan.

Sejak awal saya termasuk orang yang tidak setuju Riau Tuan Rumah ISG III, karena menurut saya terlalu banyak menyerap APBD dengan beruntunnya Riau menjadi tuan berbagai iven olahraga. Selain itu masih terlalu banyak sektor yang harus dibenahi seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain sebagainya. Tetapi setelah hampir tiga tahun ditunjuk sebagai tuan rumah dan menjelang hari H, Menpora begitu saja memindahkannya. Akankah pemerintah pusat mau menumpang begitu saja kepada Riau tanpa harus mengucurkan dana. Tidakkah yang diharapkan Riau sebaliknya, dengan ditunjuknya Riau sebagai tuan rumah bekas fasilitas yang tertinggal itu dapat dinikmati oleh Riau.

Bila pada tahun 1956 Kongres Rakyat Riau (KRR) I telah mewujudkan opsi memperjuangkan Riau berpisah dari Sumatera Tengah, pada tahun 2000 Kongres Rakyat Riau (KRR) II melahirkan opsi merdeka dengan suara 270, mengalahkan opsi otonomi khusus 199 suara dan opsi federal 146 suara. Dengan PELECEHAN Riau oleh pusat atas dipindahkannya begitu saja ISG III dari Riau ke Jakarta perlulah pertimbangan diadakannya Kongres Rakyat Riau (KRR) III yang tentunya dengan opsi demi tegaknya marwah Riau? Inilah tanggung jawab seluruh rakyat Riau. Kesampingkan dulu perbedaan persepsi selama ini dan bersatulah demi marwah Riau!!

Friday, April 26, 2013

Jemputan Sekolah di India
















http://www.kaskus.co.id/thread/5117dfad2775b4683a000001

7 manfaat selalu tersenyum

Menebar senyum pada orang di sekeliling Anda jangan dianggap remeh. Meskipun sederhana namun memberi manfaat kesehatan luar biasa. Bagaimana pun suasana hati Anda, tersenyum bisa memberikan rasa bahagia luar biasa.

Jika Anda ragu akan manfaat senyuman untuk kesehatan, ada baiknya Anda menyimak tujuh alasan penting mengapa seseorang harus tersenyum.

1. Tersenyum menebarkan rona bahagia



Mencoba melemparkan senyum pada orang lain bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Meskipun terkesan sepele namun memiliki banyak manfaat. Ketika Anda tersenyum pada orang lain dan mereka membalas, mencerminkan bahwa tersenyum bisa menjadi trik tubuh dan membuat Anda bahagia.

2. Tersenyum bisa mengusir stres



Saat stres, otot-otot rahang terasa kaku. Otot-otot rahang menempel pada otot leher yang ketika diperketat dapat menyebabkan sakit kepala. Tapi dengan tersenyum stres bisa berkurang karena mampu membantu meminimalkan garis kerutan di dahi. Untuk itu, jangan ragu untuk tersenyum setiap hari.

3. Tersenyum meningkatkan sistem kekebalan tubuh



Ketika Anda tersenyum, tubuh Anda secara alami merasa rileks. Ketika Anda rileks, sistem kekebalan tubuh Anda dapat berfungsi secara optimal, membantu melawan pilek dan flu.

4. Tersenyum menurunkan tekanan darah



Tersenyum bisa menghilangkan ketegangan pikiran dan membuat otot-otot wajah rileks. Anda pun dapat menurunkan tekanan darah. Duduk dan menikmati pemandangan, hewan peliharaan atau bermain bersama anjing kesayangan atau melakukan sesuatu yang santai, tersenyumlah selama 5 menit dan Anda akan melihat perbedaan.

5. Tersenyum adalah obat alami penyembuh sakit



Tersenyum membantu tubuh melepaskan endorfin alami dan serotonin yang bekerja sama untuk membantu kita merasa lebih baik dan meminimalkan rasa sakit.

6. Tersenyum membuat Anda awet muda



Tersenyum membantu melunakkan garis dan kerutan di dahi. Lupakan facelift dan metode kecantikan mahal lainnya. Cukup dengan sering melempar senyum sebagai obat mujarab mempertahankan keremajaan.

7. Tersenyum membuat Anda Tampil peraya diri & sukses



Orang yang tampak percaya diri lebih mungkin untuk dipromosikan naik jabatan dalam bisnis. Jadi menempatkan senyum di tempat kerja, bahkan dalam pertemuan proyek yang mungkin membuat Anda stres, dan lihat bagaimana orang lain merespon Anda.

http://www.kaskus.co.id/thread/510748c6e674b45f26000019

Kualitas Pendidikan Indonesia Ranking 69 Tingkat Dunia

Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.
Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu:
  • Angka partisipasi pendidikan dasar,
  • Angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas,
  • Angka partisipasi menurut kesetaraan jender,
  • Angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).
Penurunan EDI Indonesia yang cukup tinggi tahun ini terjadi terutama pada kategori penilaian angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Kategori ini untuk menunjukkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar yang siklusnya dipatok sedikitnya lima tahun. 

Di Tingkat Asia
Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu Asia. Adapun Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti halnya Indonesia.Meskipun demikian posisi Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).

Finlandia Terbaik Dunia
Sistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.  Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar.
Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun).

Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak buku anak-anak daripada negeri mana pun di dunia. Guru diberi kebebasan melaksanakan kurikulum pemerintah, bebas memilih metode dan buku teks. Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV.
Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best ten lulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur. Frekuensi tes benar-benar dikurangi. Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination  untuk masuk PT. Sekolah swasta mendapatkan dana sama besar dengan dana untuk sekolah negeri.
Sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan. Dari negeri agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi. Produk HP Nokia misalnya merajai pasar HP dunia. Itulah keajaiban pendidikan Finlandia. Finlandia University

Membanding Sistem Indonesia dengan Finlandia
Ada yang berpendapat,  keunggulan mutu pendidikan Finlandia itu tidak mengherankan karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa,  penduduknya homogen,  dan negaranya sudah eksis sekian ratus tahun. Sebaliknya,  penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa, amat majemuk terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan latar belakang sosial.  Indonesia baru merdeka 66 tahun.
Pendapat senada dikemukakan oleh tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang,  dan negara-negara lain dibandingkan dengan negaranya. Yang paling malu AS karena unit cost anggaran pendidikannya jauh melebihi Finlandia tapi siswanya mencapai ranking 17 dan 24 dalam tes PISA, sedangkan siswa Shanghai China ranking 1, Finlandia 2, dan Korea Selatan 3. Soal siswa di Shanghai China juara masih diragukan karena belum menggambarkan keadaan mutu seluruh pendidikan China. Kalau Finlandia sebagai negara kecil bisa juara mengapa negara kecil yang sudah established seperti Islandia, Norwegia, New Zealand tak bisa?
Akhirnya semua mengakui bahwa sistem pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia karena kebijakan-kebijakan pendidikan konsisten selama lebih dari 40 tahun walau partai yang memerintah berganti. Secara umum kebijakan-kebijakan pendidikan China dan Korea Selatan (dan Singapura) juga konsisten dan hasilnya terlihat sekarang.
Kebijakan-kebijakan pendidikan Indonesia cenderung tentatif, suka coba-coba, dan sering berganti.
Lalu bagaimana dengan kebijakan pendidikan Indonesia jika dibandingkan dengan Finlandia?
  1. Pendidikan di Indonesia di penuhi dengan test evaluasi seperti ulangan harian, ulangan blok, ulangan mid-semester, ulangan umum / kenaikan kelas, dan ujian nasional. Finlandia menganut kebijakan mengurangi tes jadi sesedikit mungkin. Tak ada ujian nasional sampai siswa yang menyelesaikan pendidikan SMA mengikuti matriculation examination untuk masuk PT.
  2. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menyebabkan siswa yang gagal tes harus mengikuti tes remidial dan masih ada tinggal kelas. Sebaliknya, Finlandia menganut kebijakan automatic promotion, naik kelas otomatis. Guru siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas.
  3. Pemberian tugas Pekerjaan Rumah (PR) di sekolah Indonesia dianggap penting untuk mendisiplikan siswa rajin belajar. Sebaliknya, di Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi maksimum hanya menyita waktu setengah jam waktu anak belajar di rumah.
  4. Kualifikasi guru SD Indonesia masih mengejar setara dengan S1, di Finlandia semua guru tamatan S2.
  5. Indonesia masih menerima calon guru yang lulus dengan nilai pas-pasan, sedangkan di Finlandia the best ten lulusan universitas yang diterima menjadi guru.
  6. Indonesi masih sibuk memaksa guru membuat silabus dan RPP mengikuti model dari Pusat dan memaksa guru memakai buku pelajaran BSE (Buku Sekolah Elektronik), di Finlandia para guru bebas memilih bentuk atau model persiapan mengajar dan memilih metode serta buku pelajaran sesuai dengan pertimbangannya.
  7. Jarang sekali guru di Indonesia yang menciptakan suasana proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif. Bahkan lebih didominasi metode belajar  mengajar satu arah  seperti ceramah yang membosankan.Di Finlandia terbanyak guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui implementasi belajar aktif dan para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Motivasi intrinsik siswa adalah kata kunci keberhasilan dalam belajar.
  8. Di Indonesia dikembangkan pengkatasan kelas yaitu klasifikasi kualitas kelas dalam kelas reguler dan kelas anak pintar, kelas anak lamban berbahasa Indonesia dan kelas bilingual (bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri yang dianakemaskan dan sekolah swasta yang dianaktirikan). Sebaliknya di Finlandia, tidak ada pengkotakan siswa dan pengkastaan sekolah. Sekolah swasta mendapatkan besaran dana yang sama dengan sekolah negeri.
  9. Finlandia pelajaran bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural.
  10. Jumlah hari Sekolah di Indonesia terlalu lama yaitu 220 hari dalam setahun (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Sebaliknya, siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia. Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar. Bahkan terkadang para guru mesih memberikan tugas sekolah selama masa liburan sehingga sekolah merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan.
 Hal-hal yang mendukung kemajuan pendidikan di Finlandia sebagai berikut ini:
  1. Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap minggu.
  2. Sistem pendidikannya yang gratis sejak TK hingga tingkat universitas.
  3. Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7 tahun hingga 14 tahun.
  4. Selama masa pendidikan berlangsung, guru mendampingi proses belajar setiap siswa, khususnya mendampingi para siswa yang agak lamban atau lemah dalam hal belajar. Malah terhadap siswa yang lemah, sekolah menyiapkan guru bantu untuk mendampingi siswa tersebut serta kepada mereka diberikan les privat.
  5. Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.
  6. Ada perhatian yang khusus terhadap siswa-siswa pada tahap sekolah dasar, karena bagi mereka, menyelesaikan atau mengatasi masalah belajar bagi anak umur sekitar 7 tahun adalah jauh lebih mudah daripada siswa yang telah berumur 14 tahun.
  7. Orang tua bebas memilih sekolah untuk anaknya, meskipun perbedaan mutu antar-sekolah amat sangat kecil.
  8. Semua fasilitas belajar-mengajar dibayar serta disiapkan oleh negara.
  9. Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per siswa untuk dapat menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas.
  10. Baik miskin maupun kaya semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar serta meraih cita-citanya karena semua ditanggung oleh negara
  11. Pemerintah tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
  12. Makan-minum di sekolah serta transportasi anak menuju ke sekolah semuanya ditangani oleh pemerintah.
  13. Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional.
  14. Mengenai para prospek karier dan kesejahteraan, setiap guru menerima gaji rata-rata 3400 euro per bulan setara 42 juta rupiah. Guru disiapkan bukan saja untuk menjadi seorang profesor atau pengajar, melainkan disiapkan juga khususnya untuk menjadi seorang ahli pendidikan. Makanya, untuk menjadi guru pada sekolah dasar atau TK saja, guru itu harus memiliki tingkat pendidikan universitas.
Kualitas Guru Finlandia
Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!
 
Jika kebanyakan negara percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru beranggapan sebaliknya, testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Bener juga kan? Kita belajar a.k.a sekolah Cuma pingin dapet nilai akademik yang bagus dan memuaskan. Faktor pemahaman dan penerapan menjadi elemen yang diremehkan, pokoknya yang penting nilai kita bagus… ahdudududu… *_*
Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejakPra-TK!!! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
Semua siswa di bimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independent. Karena dengan adanya banyak pen-dekte-an membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.
Bagaimana dengan siswa yang kurang cepat tanggap ? Mereka akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif. Inilah yang membuat Finlandia berhasil menyandang gelar Negara dengan pendidikan paling berkualitas di dunia.
Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Hmmm… sangat tercermin kalau guru di sana tidak menuntut anak didiknya untuk mengerjakan dengan hasil yang harus benar, para guru Finlandia menghargai setiap usaha dari siswanya.
Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.
Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Adanya ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.
Ternyata, negara yang tak diunggulkan bisa menjadi yang terbaik di dunia, tentu semua itu karena adanya kemauan & usaha yang keras serta kesolid-an dari berbagai pihak. Tidak ada kemustahilan di dunia ini, Negara kita tercinta Indonesia Raya ini bisa mencontoh sistem pendidikan dari Finlandia.

http://azharmind.blogspot.com/2012/02/kualitas-pendidikan-indonesia-ranking.html

Helm untuk 'mencegah gegar otak

Linus Nara Pradhana 



Linus Nara Pradhana dalam lomba Indonesian Science Olympiad dengan helm impact.
Seorang siswa SMP mengembangkan helm untuk mencegah gegar otak dengan menggunakan sistem pendingin pada bantalan helm. Linus Nara Pradhana, siswa kelas dua SMP di Surabaya mengatakan dari penelitian yang ia lakukan, helm ini secara otomatis mengeluarkan suhu dingin saat terjadi benturan.
"Dengan menggunakan serbuk kimia, helm ini akan secara otomatis mengeluarkan suhu dingin sampai 11,5 drajat Celcius dan berfungsi sebagai pengompres kepala,” kata Nara dengan karya yang mengantarnya menjadi finalis Indonesian Science Project Olympiad akhir Februari lalu
Namun serbuk kimia yang menjadi bahan pendingin ini masih rahasia, kata Nara, karena akan dipatenkan terlebih dahulu.
Campuran bahan kimia ini diletakkan di bantalan pelindung helm.
"Waktu terjadi benturan bantalan langsung dingin dan dapat digunakan untuk mengompres kepala agar jangan sampai suhu naik," kata siswa kelas dua SMP di Surabaya ini.
"Saya menggunakan energi kinetik untuk menghitung kekuatan benturan," tambahnya.
Helm untuk mencegah gegar otak ini merupakan karya terbaru Nara menyusul helm berpelapis gel yang mengantarnya mendapatkan medali emas dalam lomba inventor muda internasional di Thailand tahun lalu.

Kenyamanan dan keselamatan

"Dengan menggunakan serbuk kimia, helm ini akan secara otomatis mengeluarkan suhu dingin sampai 11,5 drajat Celcius dan berfungsi sebagai pengompres kepala"
Nara

"Riset untuk helm berpendingin ini sejak saya kelas 5 SD, jadi sekitar empat tahun dari nol sampai sekarang siap diproduksi dan dipasarkan."
Helm berpendingin saat ini tengah diproduksi oleh satu perusahaan helm di Surabaya dan mulai dipasarkan bulan April mendatang.
Helm untuk gel coated, pengalaman pribadi karena tiap hari pulang pergi sekolah di antar motor. Pulang seolah jam satu macet, panasnya bias dibayangkan bagaimana. Dari situ nara kepikiran, buat helm dengan pendingin.
Nursita Lestarini, manajer operasional dari perusahaan Sentral Bahana Ekatama, Surabaya yang tengah memproduksi helm ini mengatakan mereka memilih helm Nara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami melhat karya anak bangsa, Nara ini inovatif untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat...Apalagi terkadang suhu udara bisa sampai 40 drajat pada musim kemarau," kata Nursita.
"Kami pernah melakukan uji coba di jalan. Pada saat itu musim kemarau, suhu tertinggi saat itu 43 drajat Celsius. Saat itu suhu di dalam helm sekita 35 drajat, jadi ada penurunan sekitar delapan drajat Celsius, dan ini cukup signifikan."
Pelapis gel yang digunakan ini menggunakan sodium polyarcylate bahan yang digunakan pada popok bayi.
Nara mengatakan gel yang digunakan dalam pelapis helm ini nantinya dapat diisi ulang.
"Kalau masalah waktu saya hanya mengerjakan proyek ini saat waktu senggang atu saat jadi liburan jadi tidak mengganggu jadwal sekolah," kata Nara.
"Kedepannya, saya masih ingin menciptakan hal- hal baru yang dapat meringankan pekerjaan orang lain karena itu memang adalah tujuan setiap inventor yaitu dapat menciptakan alat yang dapat membantu tugas orang lain dan dirinya sendiri."

http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/03/130304_iptek_helmimpact.shtml

Monday, April 22, 2013

Admin !!! Semangat Dong :D

Ga nyangka banget, udah lama Admin ga aktif dala dunia postinga blogger :D rasanya kek gimana.... gitu, kek jatuh dari langit trus dapat eskrim lezat. . . (ngasal) :P Akhir-akhir inih, banyak banget yang admin alami, pelajaran berharga, asmara dan kehidupan yang bisa dipandag dari berbagai macam sudut pandang. Sebenarnya sih, admin mo crita gmaa perjalaan admin ke Jepang, tapi udah keduluanan sama Icha jelek :P Biarin ajah, yang namanya pahlawan tuh menangnya blakangan :D he he

Tapi tenang aja men, Admin tetap akan posting tentang perjalanan admin ke Jepang :D Abisnya disana keren dan seru banget. Skarang Admin mau memotivasi pembaca dan diri Admin sendiri dalam memandang dan menjalani hidup ;)  tapi.., admin aga bingung nih, mo mulai dari mana..

Crita

Pada sebuah kerajaan, terdapat sorang raja yang memiliki dua orang putra. Kedua putra ini ingin pergi merantau, sehingga mereka harus berpamitan dengan sang raja.

Putra 1 & 2 : Ayah, kami ingin merantau ke luar kerajaan
Raja : Apakah kalian benar-benar ingi merantau?
Putra 1& 2 : Iya Ayah.
Raja: Ada syarat yang harus kalian penuhi jika alian ingin merantau
Putra 1 & 2 : Apa itu ayahanda?
Raja : Kalian tidak boleh terkena cahaya matahari selama kalian merantau.
Putra 1 & 2 : Baiklah ayahanda

Akhirnya mereka pergi dan setelah sepuluh tahun kemudian mereka kembali ke kerajaan mereka.

Putra 1 : Ayah, aku miskin dan melarat begini karena syaratmu!!
Putra 2 : Terima kasih ayah, aku berhasil seperti ini, memiliki heli, rumah dan perusahaan, karena syaratmu :)

====================================
Pelajaran yang dapat diambil dari cerita diatas adalah dari cara pandang sang anak dalam menjalani hidup. Anak pertama yang berfikiran negatif dan tidak mencari solusi akan masalahnya menjadikan hidupnya suram dengan cara pergi kemana-mana menggunakan gerobak dan payung. Sedangkan anak yang kedua menjadikan syarat yang diberikan ayahnya sebagai senjata ampuh dengan pergi berkerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa cara kita memandang hidup menentukan nasib kita, bagaiana cara kita memandang dan menjalani kehidupan. Karena pada dasarnya kehidupan ini adalah bentuk dari keyakinan kita. Tidak heran bagi kita banyak dibelahan dunia, orang-orang yang berhasil menjalanka usahanya dari nol dan berkembang. Itu tentunya tidak lepas dari pada keyakinan yang ia bentuk. Where there is a will, there is a way.

by. Cyberstudent

Your Comment (Facebook or Yahoo)