Thursday, May 14, 2015

Admin Perusak Budaya Melayu, Benarkah?

Hari ini admin ditanyai dengan pertanyaan"Ahmad, asal kamu dari mana?". Bagi admin, jawaban ini cukup simple dan admin dengan santai menjawab "asal pekanbaru kak". Hanya saja pertanyaan yang dimaksud kakak tersebut dengan kata "asal", bukan menanyakan dari daerah mana admin berasal, tapi dari daerah mana orang tua admin berasal. 

Admin dengan santai menjawab bahwa admin orang pekanbaru, karena Pekanbaru lah tempat admin dilahirkan dan ditambah lagi dalam kehidupan sehari-hari admin hanya menggunakan bahasa Indonesia. Di dalam keluarga, admin tidak diajarkan untuk berbahasa daerah. Hal ini memang cukup berbeda dengan background keluarga seperti penyanya admin yang mungkin di dalam keluarganya memakai bahasa daerah.

Kejadian seperti ini bisa salah dan benar tergantung sudut pandang yang kita gunakan. Bagi kakak yang bertanya pada admin. Jawaban yang admin berikan jelas salah, karena kakak tersebut bangga dengan budayanya yang bersuku minang. Dan dia menasehati admin bahwa jangan malu mengatakan melayu jika ditanyai dari mana admin berasal. Dari sudut padang pengamat budaya, mungkin jawaban admin terkesan salah, karena memang admin tidak terlalu dibesarkan dengan pengaruh budaya yang kental di dalam keluarga.

Sebenarnya ini bukanlah pertama kali terjadi. Ketika admin kursus di LIA, salah seorang instruktur mengatakan bahwa admin adalah "pemusnah budaya", karena tidak terbiasa atau bahkan tak pernah berkomunikasi dengan menggunakan bahasa melayu. Admin menerima apa yang orang lain katakan tentang admin, karena memang begitulah adanya bahwa admin tidak menggunakan bahasa melayu untuk berkomunikasi.

Tapi, jika apa yang admin alami dilihat secara kontekstual dan secara menyeluruh tentang kehidupan admin dan keluarga, mungkin bagi orang yang menganggap jawaban admin sebagai suatu kesalahan, bisa merubah fikiran mereka tentang kesalahan dan kebenaran yang di-judge berdasarkan sudut pandang tertentu. 

Ayah dan Ibu admin merupakan orang yang menurut admin cukup sibuk. Kedua orang tua admin berkerja dari pagi bahkan malampun dihiasi dengan tugas yang menumpuk di ruangan mereka. Admin masih ingat bahwa ketika masih SD, seringkali kedua orang tua admin tidak bisa mengambil raport dan seringkali telat. Dan jam makan siang dan malampun berbeda, sulit ditemukan waktu dimana kami bisa makan bersama dalam suatu tempat dan ditambah lagi logat melayu daratan dan kepulauan yang cukup berbeda, membuat orang tua admin hanya memakai bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan anak-anaknya yang keren dan imut ini. :D Jadi menurut admin, cukup wajar apabila admin menggunakan bahasa Indonesia dan ditambah lagi, teman sepermainan admin juga menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, admin memang sangat terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa lain.

Dalam suatu acara buka bersama di rumah, admin pernah dianggap kurang sopan bagi calon suami adik admin karena admin mulai makan ketika ayah admin belum memulai makan dan sedang melakukan sholat sunnah. Menurut sudut pandang admin, ini adalah hal yang biasa karena memang sehari-hari admin dan keluarga makan dengan tanpa didahului oleh ayah admin, tapi ini merupakan suatu ketidak sopanan dari sudut padang orang lain. Bagaimanapun sesuatu bisa salah dan benar tergantung dari cara kita melihat atau sudut pandang yang kita gunakan.

Dari pada dikategorikan sebagai Perusak Budaya, Admin lebih cocok disebut sebagai korban dari asimilasi kompleksitas budaya dengan pola kehidupan kota yang sekarang sedang mengarah kearah individualisme. 

No comments :

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya yaaah ;D
Bisa juga comment as Anonymous(Tanpa nama), jika tidak ada akun atau blog. Bisa juga mengomentari dengan Akun Facebook di kolom paling bawah :)

Your Comment (Facebook or Yahoo)