Saturday, August 3, 2013

Bersih Pekanbaru, Kota Ku, Kotamu dan Kota Kita

Pada tanggal 01 Agustus 2013, Admin diajak untuk buka bersama oleh organisasi PCMI Riau di Mesjid Nurul Huda kecamatan sail yang juga mengundang wakil Wali kota Pekanbaru yaitu Pak Ayat dalam acara Donor Mukena dan Santunan terhadap anak yatim. Acara tersebut terselenggara dengan cukup baik, hanya saja Admin agak segan karena kedatangan Admin ketika itu tidak banyak membantu dan ada bahkan beberapa panitia yang tidak mendapatkan nasi. Hal ini cukup membuat Admin merasa seolah membebani mereka :) (maaf ya...) itu hanya gambaran singkat tentang bagaimana keadaan yang Admin rasakan saat itu. Kali ini Admin akan membahas tentang bagaimana masalah kebersihan dari Pekanbaru itu sendiri.

Selang dalam acara tersebut, Pak Ayat dipersilakan untuk memberi semacam tausiah dan kata sambutan sebagai perwakilan dari pihak pemerintah. Di salah satu sambutan yang beliau berikan, Pak Ayat mengatakan bagaimana rapat yang ia jalani dengan jajaran nya tentang bagaimana kebersihan Pekanbaru. Beliau menyatakan bagaimana keadaan Pekanbaru ketika hujan datang dan banyak selokan yang tersumbat dikarenakan sampah. Banyak masyarakat yang belum sadar bagaimana dampak sampah terhadap kota kita.

Terkesima dengan paparan tersebut, Admin berfikir sejenak bagaimana kebiasaan membuang sampah yang dilakukan masyarakat Pekanbaru. Admin juga teringat beberapa pengalaman Admin yang juga pernah membuang sampah sembarangan. Hal ini membuat Admin berfikir kembali tentang hal ini, dan Admin coba untuk membandingkan hal ini dengan kebiasaan masyarakat Jepang yang tidak membuang sampah sembarangan. Pengalaman Admin ketika di Jepang menunjukkan memang benar adanya bahwa realita membuang sampah di Jepang sangat jauh dari apa yang masyarakat Pekanbaru lakukan. Admin mulai menarik kesimpulan bahwa apa yang dikatakan oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru ada benarnya tapi, disisi lain ada beberapa poin yang tidak dapat diterima.

Kebiasaan masyarakat Pekanbaru membuang sampah sembarangan juga tidak lepas dari peran Pemerintah kota Pekanbaru itu sendiri. Kita bisa lihat aksesibilitas tong sampah yang ada di Pekanbaru sangat kurang sehingga tidak  heran hal ini membuat masyarakat terbiasa untuk membuang sampah. Pengalaman Admin ketika ingin membuang sampah, bahkan di beberapa tempat umum, tong sampah pun tidak tersedia. Seharusnya hal ini menjadi kewajiban bagi sebuah pemerintah yang mendapat pajak dari rakyat untuk menyediakan tong sampah pada tempat yang semestinya. Bukan itu saja, bahkan pengelolaan sampah di Pekanbaru juga masih belum memadai. Akses yang kurang dan pengelolaan yang tidak memadai, lengkap lah dinamika masalah sampah di Pekanbaru.

Merupakan poin plus bagi Pekanbaru melakukan pengklasifikasian atau pengelompokan sampah antara sampah organik dan non organik, hanya saja tetap hal ini masih belum begitu efektif karena masih banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan mana sampah yang organik dan mana yang non organik. Bahkan pada saat sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam mobil pengangkut sampah, petugas kebersihan tampak menyatukan semua sampah baik itu organik dan non organik dalam satu tempat. Masih banyak PR yang harus dikerjakan Pemerintah Pekanbaru itu sendiri dan saya tentu saja kita semua akan tetap mengawal bagaimana jalannya sistem dan tata pemerintahan Pekanbaru untuk menjadi kota yang lebih baik.

Juga berbicara masalah banjir, hal ini bukan semata-mata karena sampah. Admin juga berbicara kepada engineer dan melihat langsung bagaimana keadaan Pekanbaru ketika terjadinya banjir. Dalam hal ini yang terjadi adalah ketika hujan lebat, saluran menuju drainase tidak dapat menampung volume air yang begitu besar. Padahal drainase belum penuh tapi, air hujan seakan harus mengantri lama untuk mencapai drainase. Seharusnya hal ini bisa diantisipasi dengan menggunakan estimasi skala maksimum untuk mencegah hujan yang sangat lebat dan menghindari dan mengurangi dampak banjir. Pekanbaru adalah kota yang sedang berkembang dan Admin yakin lambat laun Pekanbaru akan merasakan permasalahan yang dialami seperti Jakarta yaitu kurangnya daerah resapan karena trerjadinya pembangunan disana sini. Penghijauan daerah sebayak 30% sebagaimana kesepakatan protokol kyoto perlu dilakukan. Ini merupakan hal yang perlu dan harus diperhatikan dan diantisipasi. Sehingga kota kita menjadi seimbang dalam hal penghijauan dan keberadaan pembangunan.

Dalam hal ini Admin juga tidak menafikan bahwa memang Pekanbaru dinobatkan selama 7 kali berturut-turut menjadi kota ter bersih di Indonesia dengan diraihnya piala Adipura, tapi tentu saja masih ada hal yang harus kita benahi. Kritik yang Admin lakukan adalah salah satu kontrol yang dilakukan agar terciptanya Pekanbaru yang kita impikan. Admin juga menginginkan Pekanbaru sejajar dengan kota-kota hebat yang ada di luar negeri. Ini bukan hal yang mustahil dan sangat mungkin bagi kita untuk melakukannya. 

Admin juga melihat bahwa visi Riau pada tahun 2020 mendatang adalah "Terwujudnya Provinsi Riau Sebagai Pusat Perekonomian Dan Kebudayaan Melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Sejahtera Lahir Dan Bathin, Di Asia Tenggara Tahun 2002”. Kita bisa melihat bagaimana bagusnya cita-cita Riau khususnya Pekanbaru ingin menjadi Pusat perekonomian dan Pusat Kebudayaan Melayu dia Asia Tenggara, tapi sekali lagi, hal untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus menerapkan standar internasional bagi kota kita dan tentu saja standar kebersihan juga stadar internasional.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pekanbaru, Riau adalah kota melayu dan melayu erat kaitannya dengan kota madani yang dikaitkan dengan Islam. Dalam Islam kebersihan adalah tolak ukur pertama dalam segala keadaan, apalagi dalam hal beribadah. Tidaklah heran apabila dalam pembahasan kitab fiqih, kebersihan dibahas pada bab pertama dalam kitab. Ini menunjukkan betapa pentingnya kebersihan.

Semoga hal ini bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Pekanbaru dan bisa direalisasikan dengan baik. Ini hanya merupakan satu dari sekian banyak kritik yang berguna untuk membangun kota kita, kotamu dan kotaku kota Pekanbaru.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa :)

by. Cyberstudents Pekanbaru 

Tuesday, July 30, 2013

Syair Abu Nawas "Aku Tak Pantas Masuk Surga"

Admin masih teringat ketika pertama kali masuk salah satu pesantren yang ada di Pekanbaru yaitu Pondok Pesantren Almunawwarah selama 4 tahun untuk jenjang SMP. Ketika itu guru Admin yang bernama Ustadz Jaylani mengajarkan Admin beberapa syair Abu Nawas yang sangat populer dan kami menyanyikannya bersama-sama. Syair ini bercerita bagaimana seorang Abu Nawas yang sadar akan dosa-dosanya begitu banyak yang bagaikan butiran pasir di pantai. Bahkan saking banyaknya dosa Abu Nawas, Ia menyatakan bahwa Ia tidak pantas masuk surga. Marilah kita renungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan dan bertaubat dengan hati yang ikhlas dan tenang. :)


v     إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً    
                وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
v     فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ     
               فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
v     ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ    
                فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
v     وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ  
                   وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
v     إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ         
           مُقِرًّا  بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
v     وَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ              
                 فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ

§       Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga 
o       tapi aku tidak kuat dalam neraka.

§        Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku

o      sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar.


§      Dosaku bagaikan bilangan pasir

o     maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.

§      Umurku berkurang setiap hari
o    sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.

§      Wahai, Tuhanku! Hamba Mu yang durhaka telah datang kepada Mu 
o     dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.

§       Maka jika Engkau mengampuni, Engkaulah pemilik ampunan
o     tetapi jika Engkau menolak, kepada siapa lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

====================
Bacaan Syair Abu Nawas

====================
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka


Ini video Admin, tentang syair Abu Nawas bagi yang mau tampil buat acara Rohis atau acara pernikahan :)



Source:
http://man2rtu.blogspot.com/2013/05/syair-abunawas.html

Tuesday, May 7, 2013

ISG Pindah, Rektor Universitas Islam Riau Merasa dijebak Kemenpora

Pekanbaru, beritaazam.com : Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo usai rapat pembahasan Islamic Solidarity Games (ISG) III, dikantor Kementerian Olahraga, Senin (22/4). Mengeluarkan statmen lokasi ISG III akan dipindah dari Pekanbaru ke Jakarta. Keputusan itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan mengundang pihak akademisi perguruan tinggi yang ada di Riau. Yang disebut Kemenpora mengatakan ISG III, berat jika harus digelar di negeri lancang kuning.

Menyikapi hal itu salah seorang akademisi yang hadir Prof. Dr. Detri Karya yang juga Rektor Universitas Islam Riau (UIR) membantah pernah menyampaikan ISG III berat jika harus dilaksanakan di Riau. "Yang saya sampaikan bagaimana hubungan ISG dibidang ekonomi, dimana ISG akan memberikan dampak yang sama dengan PON, ekonomi menggeliat dan masyarakat bergairah," ujar Detri Karya kepada Media Riau saat dimintai keteranganya, Kamis (25/4). Diakui Detri Karya, gelagat akan dipindahnya ISG ke Jakarta sudah terlihat sebelum rapat digelar dikantor Kementerian. "Saya sudah melihat gelagatnya bakal dipindah ke Jakarta, yang saya sampaikan hanya sebatas hubungan ISG dengan ekonomi Riau," ucap Detri heran kenapa pihak kementerian mengatakan pendapat akademisi mengatakan ISG berat jika harus dilaksankan di Riau. 

Dimana dengan digelarnya ISG di Riau Detry menegaskan disamping memberikan dampak ekonomi yang besar seperti saat PON lalu. Seperti diketahui tahun 2015 akan diberlakukan perdagangan bebas Asean Free Trade Area (AFTA). "Riau sebagai daerah batas terdepan 2 negara Malaysia dan Singapura akan lebih siap menghadapi AFTA," ujar Detri. Cuma diakui Detri pertimbangan pihak kementerian ketika itu berbeda, mereka lebih melihat pada persoalan hukum yang sedang dihadapi Gubernur Riau HM Rusli Zainal, selain itu masalah hutang main stadium yang belum tuntas serta ivent Pilgubri 2013 yang sangat berdekatan dengan jadwal ISG III. 

Dalam rapat itu juga menyinggung masalah keterbatasan dana pelaksanaan dimana untuk menggelar ISG dibutuhkan dana sebesar Rp 255 Miliar, sementara yang disediakan pusat hanya Rp 200 Miliar berarti masih kurang Rp 55 Miliar lagi sementara daerah hanya menyediakan Rp 45 Miliar dan dinilai itupun belum cukup. Dalam rapat itu kembali ditegaskan Detri berdasarkan pengakuan pihak Kemenpora bukan untuk menghasilkan keputusan akan dipindahnya ISG III ke Jakarta. "Dan saya sendiri bukan dalam posisi mewakili Pemprov Riau," ujar Detri. Detri mengaku terkejut usai rapat Kemenpora mengeluarkan statmen memindahkan ISG ke Jakarta. "Mereka mengatakan akan ada lagi rapat lanjutan yang mengundang Gubernur dan pihak terkait lainnya, tiba-tiba keluar aja statmen ISG akan dipindahkan, jelasnya lagi. Dalam rapat yang dihadiri langsung Menpora Roy Suryo dan Ketua KOI Rita Soebowo itu, Detri menyebutkan pihak Kemenpora justru banyak memuji keberhasilan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. "Mereka banyak memuji Pak Gubernur karena mereka melihat Riau berkembang pesat dimasa kepemimpinan Gubri HM Rusli Zainal," jelasnya. 

 Namun dengan kondisi Gubri yang sedang menghadapi kasus hukum muncul kekawatiran dari Kemenpora, ISG tidak akan berjalan dengan baik. "Mereka melihat posisi Gubri sangat dominan dalam ISG," ucapnya. Rita Sobowo Ketua KOI juga berkomentar kalau peran Gubri HM Rusli Zainal sangat besar dalam ISG III, "Dengan kondisi beliau seperti itu kita meragukan ISG akan berjalan dengan baik sementara ISG merupakan ivent Internasional," Ujar Detri menirukan kata Rita.  

Lebih jauh dikatakan Detri, karena dirinya sudah melihat adanya keinginan yang kuat dari pihak Kemenpora memindahkan ISG ke Jakarta, dirinya sempat menyarankan jika memang ISG harus dipindah ke Jakarta, jangan sepenuhnya meninggalkan Provinsi Riau. "Kita sarankan ada ivent tertentu yang dilaksanakan di Riau dan di Jakarta agar masyarakat Riau tidak sepenuhnya ditinggalkan," ujar Detri Karya mengakhiri. * ========================



========================

Sumber: 

Your Comment (Facebook or Yahoo)